Literasi

Assessment
•
Irma Puspita
•
History
•
10th Grade
•
8 plays
•
Easy
Student preview

11 questions
Show answers
1.
Open Ended
Di sebuah desa, hiduplah seorang perempuan miskin. Ia hidup bersama anak tunggalnya, namanya Malin Kundang. Sehari-hari perempuan itu bekerja sebagai nelayan. Namun, penghasilannya tak bisa mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari sehingga hidup mereka selalu berkekurangan.
Saat Malin Kundang mulai dewasa, ia memutuskan untuk pergi ke kota. Ia ingin mengadu nasibnya di sana. “Barangkali dengan pergi ke kota, aku bisa mengubah nasib kita, Ibu,” ucap Malin Kundang.
Dengan berat hati, ibunya pun mengizinkan. Kini, ibunya kembali menjadi perempuan tua yang kesepian. Setelah kepergian Malin, ibunya selalu memikirkan keadaan anaknya itu. Ia jadi sakit-sakitan, sementara Malin tak pernah mengirim kabar untuknya.
Hingga beberapa tahun kemudian, Malin berhasil mengubah nasib. Ia telah menjadi saudagar yang kaya raya. Malin memiliki banyak kapal. Hidup Malin tak lagi susah. Malin juga menikahi seorang perempuan bangsawan yang sangat cantik.
Suatu hari, Malin ingin melihat keadaan desanya. Sudah lama sekali ia tak pulang. Malin pergi bersama istri dan banyak pekerjanya. Ia juga membawa banyak uang untuk dibagi-bagikan kepada para penduduk. Sampailah Malin di desanya. Dengan sombong ia membagikan uang kepada penduduk. Penduduk di desanya sangat senang. Di antara mereka ada yang mengenali Malin, yakni tetangganya sendiri. Orang itu pun segera pergi ke rumah Malin, hendak memberikan kabar gembira tersebut kepada ibu Malin.
“Ibu, apakah kau sudah tahu, anakmu Malin sekarang telah menjadi orang kaya.” seru tetangga itu. “Dari mana kau tahu itu? Selama ini aku tak pernah mendapat kabar darinya,” ucap ibu Malin, terkejut. “Sekarang pergilah ke dermaga. Anakmu Malin ada di sana. Dia terlihat sangat tampan, dan istrinya juga sangat rupawan,” ucap tetangganya. Ibu Malin tak percaya. Matanya berkaca-kaca. Sungguh, ia sangat merindukan anaknya selama beberapa tahun ini. Maka ia pun segera berlari menuju dermaga. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlag ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. “Malin, kau pulang, Nak,” seru ibunya.
Malin mengenali ibunya. Namun, ia malu mengakui orangtua yang berpakaian sangat lusuh itu. Bagaimana ia akan menjelaskan kepada istrinya tentang semua ini? “Kau bilang ibumu sudah meninggal. Apa benar orangtua ini adalah ibumu?” tanya istri Malin, bingung. “Dia bukan ibuku, dia pengemis yang mengaku-ngaku sebagai ibuku.” seru Malin. Sungguh sakit hati Ibunya mendengar perkataan Malin. Ibunya lalu mengutuk Malin.
“Hatimu sungguh sekeras batu, Malin. Maka, kau aku kutuk menjadi batu. Kau anak yang durhaka.” ucap ibunya.
Malin ketakutan. Ia memohon ampun kepada ibunya. Namun, ibunya sudah sangat sakit hati. Seketika hujan turun sangat lebat, dan petir menyambar. Saat itu pula Malin berubah menjadi batu.
Evaluate responses using AI:
OFF
2.
Multiple Choice
Tokoh utama dalam cerita di atas adalah….
Ibu
Malin Kundang
Istri
Pengawal
3.
Multiple Choice
Apa yang membuat ibu Malin Kundang merasa yakin terhadap anaknya...
Wajah
Tubuh
Cara bicara
Bekas luka
4.
Multiple Choice
Berdasarkan cerita tersebut Malin Kundang memiliki sifat...
Pemalu
Baik
Sombong
Rendah hati
5.
Multiple Choice
Kalimat “Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku” menggambarkan perasaan Malin yang sedang….
Marah
Senang
Terharu
Gembira
Explore all questions with a free account
Find a similar activity
Create activity tailored to your needs using
Teks Fabel

•
7th Grade - University
Hasil Kebudayaan Tradisi Lisan

•
10th Grade
Bahasa Indonesia

•
10th Grade
LATIHAN SOAL ANBK LITERASI PART.2

•
9th - 12th Grade
kls 4 tematik 4d tema 4 PB 1 jenis pekerjaan

•
10th Grade
Folklore dalam sejarah

•
10th Grade
LATIHAN SOAL ANBK LITERASI PART.1

•
9th - 12th Grade
fabel

•
1st - 11th Grade