No student devices needed. Know more
45 questions
Barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali dalam kegiatan operasional normal perusahaan
Persediaan Barang Dagang
Persediaan Bahan Baku
Persediaan Bahan Penolong
Persediaan Perlengkapan
Persediaan Bahan pelengkap
Apabila perusahaaan menggunakan metode LIFO maka barang dagang yang akan keluar dari gudang
Barang yang pertama dibeli
Barang yang terakhir dibeli
Barang yang mendekati kadaluarsa
Barang yang tidak awet
Barang yang paling banyak terdapat digudang
Dengan menggunakan metode ini nilai persediaan akhir akan menghasilkan nilai antara nilai persediaan metode FIFO dan nilai persediaan LIFO
FOB Destination Point
FIFO
Average
LIFO
FOB Shipping Point
Sistem pencatatan persediaan yang selalu membuat catatan setiap terjadinya mutasi persediaan (pembelian, penjualan, ataupun retur) yaitu...
FIFO
Identifikasi khusus
LIFO
Perpetual
Periodik
Sistem pencatatan persediaan dibagi menjadi 2, yaitu...
FIFO dan LIFO
Fisik dan Periodik
Periodik dan Perpetual
LIFO dan Average
Average dan Perpetual
Suatu perusahaan menerapkan pencatatan sistem perpetual dengan metode FIFO. Dalam suatu periode diperoleh data sebagai berikut :
-Persediaan, 1 Jan = 200unit @ Rp1.000
-Pembelian, 15 Jan = 200 unit @Rp2.000
-Penjualan, 17 Jan = 250 unit.
Dari data diatas, harga pokok barang yang tersedia di akhir periode yaitu sebesar...
Rp150.000
Rp225.000
Rp300.000
Masuk Pertama Keluar Pertama yang berarti bahwa persediaan yang pertama kali masuk itulah yang pertama kali dicatat sebagai barang yang dijual, merupakan pengertian pencatatan persediaan dengan menggunakan metode...
LIFO
FIFO
Rata-Rata Tertimbang
Catatan akuntansi yang merupakan rincian jumlah persediaan dalam gudang disebut....
Barang
Perhitungan barang
Kartu persediaan
Pembelian
Penjualan
Suatu perusahaan menerapkan pencatatan sistem perpetual dengan metode AVERAGE. Dalam suatu periode diperoleh data sebagai berikut :
-Persediaan, 1 Jan = 200unit @ Rp1.000
-Pembelian, 15 Jan = 200 unit @Rp2.000
-Penjualan, 17 Jan = 250 unit.
Dari data diatas, harga pokok barang yang tersedia di akhir periode yaitu sebesar...
Rp150.000
Rp225.000
Rp300.000
Suatu perusahaan menerapkan pencatatan sistem perpetual dengan metode LIFO. Dalam suatu periode diperoleh data sebagai berikut :
-Persediaan, 1 Jan = 200unit @ Rp1.000
-Pembelian, 15 Jan = 200 unit @Rp2.000
-Penjualan, 17 Jan = 250 unit.
Dari data diatas, harga pokok barang yang tersedia di akhir periode yaitu sebesar...
Rp150.000
Rp225.000
Rp300.000
Berikut ini yang bukan merupakan persediaan barang dagang
Barang konsinyasi yang belum terjual
Barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual
Bahan produksi yang akan digunakan dalam proses produksi
Barang dagang yang disimpan sementara karena display telah penuh
Barang-barang yang akan di jual tanpa mengalami pengolahan lebih lanjut
Kepemilikan barang menjadi milik pembeli pada saat diserahkan penjual kepada penyelenggara transportasi atau pihak perusahaan pengirim barang yang independen
FOB Destination Point
FIFO
Average
LIFO
FOB Shipping Point
Kepemilikan barang masih berada di penjual sampai barang tersebut diterima oleh pembeli
FOB Destination Point
FIFO
Average
LIFO
FOB Shipping Point
Sistem pencatatan persediaan yang harus melakukan pengecekan fisik terhadap persediaan (stock opname of inventories) dengan cara mengukur dan menghitung berapa jumlah barang yang ada di gudang
FIFO
Identifikasi khusus
LIFO
Perpetual
Periodik
Diketahui :
Penjualan Rp. 100.000.000,00
HPP Rp. 80.000.000,00
Dapat disimpulkan laba kotor perusahaan sebesar . . . .
Rp 180.000.000,00
Rp 100.000.000,00
Rp 80.000.000,00
Rp 20.000.000,00
Rp 10.000.000,00
Toko Sasi Merdeka memiliki data sebagai berikut :
PBD Awal Rp. 5.000.000,00
Pembelian Rp. 20.000.000,00
PBD Akhir Rp. 8.000.000,00
Besar Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah . . . .
Rp 5.000.000,00
Rp 8.000.000,00
Rp 13.000.000,00
Rp 17.000.000,00
Rp 33.000.000,00
Diketahui data sebagai berikut !
PBD Awal 100 unit @ Rp 100.000
Pembelian 200 unit @ Rp 200.000
Pembelian 100 unit @ Rp. 250.000
Barang yang terjual 250 unit. Banyaknya Persediaan barang dagang akhir metode FIFO senilai . . . .
Rp 7.500.000,00
Rp 11.000.000,00
Rp 12.500.000,00
Rp 20.000.000,00
Rp 35.000.000,00
Pada metode FIFO persediaan barang dagang akhir adalah yang . . . .
pertama dibeli
terakhir dibeli
tidak bermerk
kadaluarsa
rusak
Barang yang belum laku dalam pencatatan akuntansi disebut . . . .
persediaan barang dagang awal
persediaan barang dagang akhir
pembelian tunai
retur pembelian dan pengurangan harga
potongan pembelian
Pada metode LIFO, persediaan barang dagang akhir merupakan barang yang . . . .
pertama dibeli
terakhir dibeli
diretur / diikembalikan
barang rusak
barang kadaluarsa
Aktivitas utama perusahaan manufaktur
Produksi
Distribusi
Penjualan
Administrasi dan umum
cara mengubah bahan mentah atau input menjadi barang jadi atau produk dalam proses pembuatan
Produksi
Distribusi
Pemasaran
Administrasi
Dalam penerapan sistem periodik untuk menghitung harga pokok penjualan, akun- akun di bawah ini merupakan unsur dalam penentuan harga pokok penjualan, kecuali ….
Persediaan awal periode
Pembelian
Biaya angkut pembelian
Retur penjualan
Retur pembelian
Penjualan Rp10.000.000
Pembelian Rp 6.000.000
Biaya angkut Rp 1.000.000
Biaya gaji Rp 4.000.000
Dengan melihat data tersebut, perusahaan menggunakan metode persediaan ....
Perpetual
Fisik/Periodik
Multiple Step
Rata-Rata
Retail
Pencatatan persediaan dengan metode fisik berdasarkan atas ....
Transaksi yang terjadi
Nilai penjualan bersih
Nilai pembelian bersih
Nilai stock opname
Harga pokok barang yang dijual
Dalam metode perpetual, pencatatan persediaan dilakukan setiap ....
Awal periode akuntansi
Ada pembelian barang
Ada penjualan barang
Terjadi mutasi persediaan
Akhir periode
Dalam metode periodik, pencatatan persediaan dilakukan setiap....
Awal periode akuntansi
Ada pembelian barang
Ada penjualan barang
Terjadi mutasi persediaan
Akhir periode
Berikut yang tidak termasuk dalam faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga persediaan, yaitu ....
Harga faktur pembelian
Biaya angkut pembelian
Potongan tunai pembelian
Retur pembelian
Potongan penjualan
Dalam neraca, akun persediaan apa saja yang nampak dalam perusahaan manufaktur ….
Persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, harga pokok penjualan
Persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi, harga pokok penjualan
Persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi
Persediaan barang baku, persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi
Persediaan barang baku, persediaan barang dalam proses, persediaan barang dagang
Jika perusahaan melakukan pencatatan pembelian barang dagangan dengan menggunakan akun pembelian. Sistem pencatatan persediaan yang dimaksud adalah sistem pencatatan...
Fisik
Perpetual
Terus menerus
Average
Berpasangan
Pada perusahaan manufaktur persediaan bahan bahan yang sedang diproses tetapi belum selesai menjadi barang jadi disebut persediaan....
Bahan baku
Barang dalam proses
Barang jadi
Kadaluarsa
Barang dagang
Sistem pencatatan yang menerapkan metode penilaian persediaan diterapkan secara terus menerus adalah...
Pencatatan sistem fisik
Pencatatan sistem perpetual
Pencatatan balance
Pencatatan persediaan
Pencatatan basic stock
Persediaan barang dagang adalah salah satu aset yang termasuk..
Aktiva tetap
Aktiva lancar
Semua benar
Pencatatan transaksi pembelian barang dagang secara tunai dengan sistem periodik adalah...
Persediaan BD (D) dan Kas (K)
Pembelian (D) dan Kas (K)
Pembelian (D) dan HPP (K)
Persediaan BD (D) dan Kas (K)
Pembelian (D) dan Utang Dagang (K)
UD Indo menjual baranh dagang secara kredit seharga Rp7.000.000. Harga pokok barang tersebut adalah Rp5.000.000. Pencatatan transaksi tersebut dengan menggunakan sistem perpetual adalah....
Piutang (D) Rp7.000.000
Penjualan (K) Rp7.000.000
HPP (D) Rp5.000.000
Persediaan (K) Rp5.000.000
Piutang (D) Rp7.000.000
Penjualan (K) Rp7.000.000
HPP (D) Rp7.000.000
Persediaan (K) Rp7.000.000
Piutang (D) Rp5.000.000
Penjualan (K) Rp5.000.000
HPP (D) Rp7.000.000
Persediaan (K) Rp7.000.000
Penjualan (D) Rp12.000.000
Piutang (K) Rp12.000.000
Perusahaan membeli persediaan secara tunai (perusahaan menggunakan metode perpetual)
Dr. Persediaan
Cr. Kas
Dr. Pembelian
Cr. Kas
Dr. Persediaan
Dr. Pembelian
Cr. Kas
Dr. Pembelian
Cr. Utang Dagang
Dibeli persediaan barang dagang secara tunai (perusahaan mencatat menggunakan metode periodik)
Dr. Persediaan
Cr. Kas
Dr. Kas
Cr. Pembelian
Dr. Pembelian
Cr. Kas
Dr. Kas
Cr. Persediaan
Harga Pokok Penjualan dihitung dengan cara ....
Persediaan awal +Pembelian kotor-Persediaan akhir
Persediaan awal+pembelian bersih-Potongan pembelian-Persediaan akhir
Persediaan awal+Pembelian-Retur pembelian-Persediaan akhir
Barang tersedia untuk dijual - pembelian bersih
persediaan awal +pembelian bersih - Pembelian akhir
tanggal 1 Januar 2019 diketahui persediaan barang dagang 100 unit @ Rp 10.000. transaksi selama bulan Januari 2019 :
5 Jan pembelian 50 unit @ Rp 11.000.
10 Jan pembelian 60 unit @ Rp 12.000
17 Jan pembelian 30 unit @ Rp 12.500
penjualan selama bulan Januari 2019 210 unit. Jika perusahaan menggunakan metode fisik dan penilaian persediaan akhir menggunakan metode FIFO maka nilai persediaan akhir bulan Januari 2019 adalah ....
935.000
375.000
800.000
495.000
Jika diketahui persediaan barang dagang 1 Januari 2018 10 unit @ Rp 100.000 , 10 Jan pembelian 50 unit @ Rp 105,000, 25 Januari pembelian 20 unit @ Rp 110.000. Selama bulan januari barang terjual 60 unit harga jual Rp 150.000. jika penilaian persediaan menggunakan metode LIFO , maka besarnya HPP adalah ....
7.500.000
5.200.000
5.350.000
6.400.000
Perusahaan menggunakan persediaan barang yang ada di gudang tanpa memperhatikan barang mana yang masuk lebih awal atau akhir adalah..
Metode FIFO
Metode Average
Metode LIFO
Diketahui data sebagai berikut !
PBD Awal 100 unit @ Rp 100.000
Pembelian 200 unit @ Rp 200.000
Pembelian 100 unit @ Rp. 250.000
Barang yang terjual 250 unit. Banyaknya Persediaan barang dagang akhir metode FIFO senilai . . . .
Rp 7.500.000,00
Rp 11.000.000,00
Rp 12.500.000,00
Rp 20.000.000,00
Rp 35.000.000,00
Toko Sasi Merdeka memiliki data sebagai berikut :
PBD Awal Rp. 5.000.000,00
Pembelian Rp. 20.000.000,00
PBD Akhir Rp. 8.000.000,00
Besar Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah . . . .
Rp 5.000.000,00
Rp 8.000.000,00
Rp 13.000.000,00
Rp 17.000.000,00
Rp 33.000.000,00
Berikut ini adalah informasi tentang saldo persediaan awal Oktober 2012 serta
pembelian dan penjualan barang dagang selama bulan Oktober 2012 :
Oktober
1 Saldo persediaan 200 unit harga beli @ Rp15.000,00
6 Penjualan kredit 100 unit harga jual @ Rp20.000,00
15 Pembelian kredit 150 unit harga beli @ Rp16.000,00
24 Penjualan kredit 200 unit harga jual @ Rp25.000,00
29 Pembelian kredit 150 unit harga beli @ Rp18.000,00
Jika pencatatan persediaan menggunakan sistem periodik dan penentuan harga
pokok persediaan menggunakan metode fifo maka besarnya nilai persediaan
pada akhir Oktober 2012 adalah….
Rp3.350.000,00
Rp3.500.000,00
Rp3.480.000,00
Rp3.450.000,00
Berikut ini adalah informasi tentang saldo persediaan awal Oktober 2012 serta
pembelian dan penjualan barang dagang selama bulan Oktober 2012 :
Oktober
1 Saldo persediaan 200 unit harga beli @ Rp15.000,00
6 Penjualan kredit 100 unit harga jual @ Rp20.000,00
15 Pembelian kredit 150 unit harga beli @ Rp16.000,00
24 Penjualan kredit 200 unit harga jual @ Rp25.000,00
29 Pembelian kredit 150 unit harga beli @ Rp18.000,00
Jika pencatatan persediaan menggunakan sistem perpetual dan penentuan harga
pokok persediaan menggunakan metode rata-rata maka besarnya nilai persediaan
pada akhir Oktober 2012 adalah....
Rp3.350.000,00
Rp3.480.000,00
Rp3.500.000,00
Rp3.380.000,00
Explore all questions with a free account