Regional Complementarity

Intervening Opportunity

Spacial Transfer Ability

The Breaking Point Theory

Teori grafik

terjadinya pengelompokan pemukiman berdasarkan kelas sosial

berkembangnya pemukiman kumuh karena sebahagian penduduk tidak membeli tanah dengan harga yang mahal

terjadinya perubahan gaya hidup (Life Style) yang serasi antara masyarakat kota dengan masyarakat pendatang (Urbanis)

potensi konflik sosial meningkat antara penduduk asli dengan penduduk pendatang

hilangnya daerah-daerah pertanian yang subur menimbulkan sebahagian petani kehilangan pekerjaan

meningkatnya limbah domestik

memperlancar proses infiltrasi air ke dalam tanah

menghambat proses erosi

merjadinya penurunan suhu udara akibat pemanasan global

terjadinya konflik pemanfaatan lahan

fasilitas pendidikan yang lebih baik

kesempatan memperoleh pekerjaan yang lebih mudah

variasi jenis hiburan yang lengkap

fasilitas komunikasi yang lebih lancar

kelengkapan fasilitas pemukiman yang lebih memadai

tempat permukiman yang padat penduduk

corak kehidupan penduduknya heterogen

kelompok sosial yang bersifat individualis

sangat tergantung pada lingkungan alam

bersifat patembayan

adanya perkembangan sarana dan prasarana transportasi

masuknya unsur teknologi ke pedesaan

tingkat pengetahuan penduduk meningkat

adanya forum penduduk di desa

perubahan perilaku hidup warga desa menjadi materialistis

pusat kota atau CBD

daerah diluar DPK/CBD

pusat manufaktor berat

permukiman sub urban

daerah industri sub urban

1) dan 2

1) dan 4)

2) dan 3)

2) dan 4)

3) dan 4)

30,6 km dari B

20,5 km dari B

25,30 km dari B

40 km dari B

27 km dari B

adanya kesempatan untuk berintervensi (intervening opportunity)

tidak adanya wilayah-wilayah yang saling melengkapi (regional complementary)

tidak adanya kesempatan untuk berintervensi (intervening opportunity)

adanya wilayah-wilayah yang saling melengkapi (regional complementar)

adanya kemudahan transfer atau pemindahandalam ruang (spatialtransferability)

1), 2) dan 3)

1), 3) dan 5)

2), 3) dan 4)

2), 4) dan 5)

3), 4) dan 5)

menyediakan bahan baku industri

menyediakan berragam bahan pangan

menjadi sumber tenaga kerja

menyediakan alat produksi pertanian

menjadi daerah tempat pariwfsata alam

(1), (2), dan (3)

(1), (4), dan (5)

(2), (3), dan (5)

(3), (5), dan (6)

(4), (5), dan (6)

masyarakat desa menjadi konsumtif

banyaknya slum area

pemuda desa banyak meniru perilaku orang kota

berkurangnya tenaga profisional

pekerjaan di desa semakin beragam

1), 2), dan 3)

1), 2), dan 4)

1), 3), dan 5)

2), 3), dan 4)

2), 4), dan 5)

(1), (2), dan (3)

(1), (2), dan (5)

(1), (3), dan (4)

(2), (4), dan (5)

(3), (4), dan (5)

Stadium Infantile

Stadium Mature

Stadium Senile

Stadium Juvenile

Stadium Regional

memanjang jalan

memanjang pantai

memanjang sungai

memanjang rel kereta api

memanjang sepanjang laut

pantai

rel kereta api

sungai

jalan raya

jalan setapak

linier

memusat

tersebar

mengelompok

menggerombol

RTRW

RTRWP

RTRWN

RTRWK

RDTR

politik

budaya

hukum

pendidikan

ekonomi

merupakan pusat kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan politik kota, sehingga pada zona ini terdapat bangunan utama untuk kegiatan sosial,

ekonomi, politik, dan budaya.

daerah yang mengalami penurunan kualitas lingkungan pemukiman, terdapat pemukiman kumuh dan kriminalitas tinggi

zona yang banyak ditempati oleh pekerja yang bekerja di pusat kegiatan maupun pada zona dua dan pemukiman lebih baik

zona yang dihuni oleh penduduk yang status ekonominya menengah ke atas, dengan kondisi ekonomi pada zona ini lebih stabil bila dibandng dengan zona lainnya.

daerah ini merupakan pusat dari semua kegiatan manusia di kota dan sebagian penduduknya merupakan penglaju.

desa menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan di kota

desa merupakan tuuan pemasaran komoditas kota

desa merupakan pemasok bahan baku utama industri di kota

desa merupakan pusat kegiatan pendidikan yang dibutuhkan kota

desa merupkan penghasil sumber makanan yang dibutuhkan kota

terganggunya proses produksi

menurunnya produktivitas industri

terganggunya kebutuhan pangan

menipisnya komoditas pupuk kimia

menurunnya kualitas industri

ketersediaa lahan di kota sudah tidak memungkinkan untuk dikembangkan secara horizontal

perkembangan di kota sudah tidak memungkinkan untuk dikembangkan secara vertikal

adanya perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang besar

lahan yang ada di pinggiran kota harganya relatif lebih murah dengan luasannya terbatas

lahan di pinggiran kota merupakan potensi untuk dikembangkan sebagai pusat pemerintahan baru