Berfikir Secara Mendalam

Berfikir Imajinasi

Rasional

Logika

Empiris

Radikal, kritis, rasional, komperhensif

Bebas, kritis, mendalam, radikal

Rasional, Kritis, Universal, Konsisten

Pemikiran secara sistematis

menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasional

Membicarakan dunia yang ada disekitarnya dan yang ada di dalam dirinya

Kegiatan dan hasil berpikir yang diperoleh melalui mimpi yang lama

Kegiatan menghayal yang mendalam

Kegiatan dan hasil berpikir dengan perenungan mendalam, radikal, kritikal dan sistematik untuk memperoleh pengetahuan yang hakiki dari segala sesuatu

kegiatan berpikir dari ilmu pengetahuan dalam memunculkan mimpi dalam pikiran orang yang sedang berpikir

Mencari, menggali dan mengumpulkan pengetahuan sebanyak mungkin, mengajukan kritik dan menilai pengetahuan ini, menemukan hakekatnya dan mengaturnya dalam bentuk yang sistematis

Tidak faktual, membuat dugaan yang masuk akal (spekulatif) mengenai sesuatu dengan tidak berdasarkan bukti

Berkaitan dengan arti, penggunaan kalimat yang logis dan bahasa yang tepat

Universal (manusia, keadilan, kebebasa)

Mengungkapkan pengembangan manusia sebagai materi (bahan) yang dikupas/dipelajari.

Objek yang tidak bisa diukur

Objek yang bisa diukur

Cara pendekatan pada suatu obyek yang khas/unik, sehingga mengkhususkan bidang bersangkutan seperti fisika, sejarah, sastra (pengetahuan).

Filsafat yang berhubungan dengan dunia pendidikan

Filsafat yang lahir dan berkembang karena adanya keikutsertaan peserta didik

Filsafat yang berusaha untuk memahami pendidikan secara lebih mendalam, menafsirkannya dengan menggunakan konsep-konsep umum yang dapat menjadi petunjuk atau arah bagi tujuan-tujuan dan kebijakan pendidikan.

Filsafat yang berusaha memperjuangkan nilai-nilai kebajikan dan cinta

Merumuskan perangkat nilai-nilai yang melandasi dan membimbing ke arah pencapaian tujuan pendidikan.

Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama dan kebudayaan

Memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Secara umum, eksistensialisme menekankan pilihan kreatif, subjektifitas pengalaman manusia dan tindakan konkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas.

filsafat yang berpandapat bahwa manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami.

Landasan Aksiologis, Landasan Progresivisme dan Landasan Empirisme

Landasan ontologis, Landasan Progresivisme, dan Landasan Aksilogis

Landasan Esensialisme, Landasan Ontologis dan Landasan Aksilogis

Landasan Aksiologis, Landasan Epistemologis dan Landasan Ontologis

Ilmu terapan

non empiris

Ilmu induktif

ilmu empiris

Obyek material filsafat bersifat umum dan abstrak, mengenai segala sesuatu yang ada. Sedangkan obyek material ilmu bersifat khusus dan empiris, hanya terfokus pada bidangnya masing-masing

Obyek formal filsafat merupakan satu kesatuan (tidak terpisah-pisah) Sedangkan obyek formal ilmu bersifat terpisah-pisah antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lain secara spesifik dan intensif

Sintesis permasalahan pada filsafat suatu pandangan yang bergandengan atau berhubungan, sedangkan Sintesis permasalahan pada ilmu pengetahuan secara parsial atau terpisah-pisah

Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan mendalam Sedangkan ilmu pengetahuan bersifat tidak berhubungan satu sama lain

Fanatisme

Perenialisme

Prakmatisme

materialisme

Ontologi

Epistemologi

Aksiologi

Filsafat Pendidikan

Filsafat Individualisme

Filsafat Ilmu

Filsafat Pendidikan Masyarakat

Filsafat Pendidikan

Fungsi Mempertahankan diri melalui ide berpikir

Fungsi kebutuhan akan nilai hidup

Fungsi memenuhi kebutuhan

Fungsi berpikiruntuk memenuhi kebutuhan