No student devices needed. Know more
20 questions
Sebuah kendaraan dibeli pada 2 Oktober 2022 dengan harga perolehan Rp 290.000.000 dan estimasi nilai residu di akhir masa manfaat Rp 22.000.000. Kendaraan disusutkan dengan metode saldo menurun ganda dengan tarif 25% per tahun. Besarnya akumulasi penyusutan pada 31 Desember 2024 adalah . . .
50.976.562,50
137.070.312,50
152.929.687,50
167.656.250
Sebuah peralatan dibeli dengan harga perolehan Rp 74.500.000 dan nilai residu Rp 24.000.000. Umur peralatan diestimasi 4 tahun. Peralatan dibeli pada 1 Januari 2022. Apabila penyusutan menggunakan metode garis lurus, maka nilai buku pada 31 Maret 2024 adalah . . .
12.625.000
28.406.250
37.250.000
46.093.730
Perhatikan informasi mengenai aset peralatan yang baru dibeli pada 1 Januari 2022.
Besarnya penyusutan 31 Desember 2022 yang dicatat dalam jurnal penyesuaian dengan akun sebagai berikut:
Akumulasi penyusutan (K) 18.625.000
Beban penyusutan (K) 18.625.000
Akumulasi penyusutan (K) 55.875.000
Beban penyusutan (D) 37.250.000
Perhatikan tabel di bawah ini untuk informasi PT ANDIKA JAYA SEJAHTERA dalam perhitungan persediaan akhir menggunakan metode harga eceran (conventional method/ lower cost or NRV).
Pernyataan yang tidak tepat adalah :
Persediaan barang dagang akhir menurut harga eceran Rp 19.000.000
Persediaan barang dagang akhir menurut harga pokok Rp 12.920.000
Persediaan barang siap di jual menurut harga eceran Rp 100.000.000
Persentase cost to retail 70%
Berikut ini informasi dari PT JAYA ABADI SEJAHTERA dalam perhitungan persediaan akhir menurut harga eceran (average method). Dalam ribuan rupiah.
Nilai persediaan akhir yang paling tepat (paling mendekati) berdasarkan harga pokok adalah:
10.000.000
12.000.000
13.400.000
18.000.000
Pada tanggal 31 Maret 2022, gudang Milik Aneka Jaya Makmur terbakar. Informasi yang berhasil dikumpulkan sampai dengan 31 Maret 2022 adalah sebagai berikut:
Persediaan 1 Januari 2022 89.700
Saldo awal ( 1 Januari 2022) utang usaha 70.200
Pembelian tunai selama 1 Januari – 31 Maret 10.000
Pelunasan utang selama 1 Januari – 31 Maret 102.200
Saldo akhir (31 Maret 2022) utang usaha 50.000
Pergantian asuransi atas persediaan terbakar 58.800
Kerugian yang dicatat atas peristiwa kebakaran adalah. . .
31.200
41.200
51.200
100.000
Perhatikan tabel di bawah ini yang merupakan sumber informasi PT BAHAGIA JAYA MANDIRI terkait dengan perhitungan rugi kebakaran 22 Mei 2022. Data tahun 2021 diberikan untuk memperoleh informasi persentase laba kotor terhadap penjualan.
Nilai pembelian selama 1 Januari – 22 Mei 2022 adalah . . .
3.740
12.000
12.200
21.975
PT JAYA MANDIRI PERKASA melaporkan informasi 31 Desember terkait persediaan akhir barang dagang yang dinilai berdasarkan nilai LCNRV individual.
Nilai persediaan akhir yang dicatat adalah sebesar :
798.600
897.600
902.210
926.600
PT JAYA MANDIRI PERKASA melaporkan informasi 31 Desember terkait penilaian persediaan akhir barang dagang yang dinilai dengan LCNRV keseluruhan.
Nilai persediaan akhir yang dicatat adalah:
897.600
902.210
926.600
987.600
Perhatikan informasi persediaan barang dagang yang dimiliki PT AGUNG JAYA SAKTI pada 31 Desember 2022:
Persediaan 1 Januari 2022 240 unit @Rp.12.000
Pembelian Maret 2022 300 unit @Rp.11.400
Penjualan Juni 2022 420 unit @Rp.22.000
Pembelian November 2022 250 unit @Rp.10.200
Penjualan Desember 2022 225 unit @Rp.23.000
Dari informasi di atas, apabila perusahaan menggunakan metode pencatatan periodik, pada metode penilaian apakah menghasilkan laba paling besar :
LIFO
FIFO
Weighted average
Moving average
PT JAYA KARYA KONSTRUKSI menerima proyek 3 tahun dengan nilai kontrak Rp.5.5 milyar. Taksiran biaya adalah Rp.5 milyar. Berikut ini informasi selama 3 tahun.
Manakah jurnal yang sesuai dibuat pada 31 Desember 2020 jika metode yang digunakan adalah percentage of completion – cost to cost method . . .
Construction in progress (D); Cash/Account payable/Materials (Cr) Rp 4.200.000.000
Account receivable (D); Cash (Cr) Rp 2.500.000.000
Account receivable (D); billing progress on long term contract (Cr) Rp 2.200.000.000
Construction in progress (D) Rp 200.000.000; Construction expense (D) Rp 2.000.000.000; Revenue from long term contract (Cr) Rp 2.200.000.000
PT JAYA KARYA KONSTRUKSI menerima proyek 3 tahun dengan nilai kontrak Rp 5.5 milyar. Taksiran biaya adalah Rp.5 milyar. Berikut ini informasi selama 3 tahun.
Manakah pernyataan yang tepat pada 31 Desember 2019 jika metode yang digunakan adalah percentage of completion – cost to cost method . . .
Penyajian pada laporan posisi keuangan, cost and recognized profit in excess of billings dilaporkan Rp 4.200.000.000
Tagihan atas proyek melampaui biaya yang telah dikeluarkan untuk proyek dan laba yang diakui periode berjalan (2019)
Saldo akhir piutang usaha pada posisi keuangan atas proyek jangka panjang Rp 200.000.000
Pendapatan yang diakui tahun 2019 atas proyek senilai Rp 2.200.000.000
PT JAYA KARYA KONSTRUKSI menerima proyek 3 tahun dengan nilai kontrak Rp 5.5 milyar. Taksiran biaya adalah Rp 5 milyar. Berikut ini informasi selama 3 tahun.
Manakah pernyataan yang tepat pada 31 Desember 2021 jika metode yang digunakan adalah percentage of completion – cost to cost method . . .
Kerugian periode berjalan pada proyek yang menguntungkan terjadi sebesar Rp 220.000.000
Jurnal untuk menyelesaikan proyek : Construction in process (D) dan billing on construction in process (Cr) Rp 5.000.000.000
Construction in process yang dicatat sampai dengan 2021 adalah Rp 5.300.000.000
Saldo akun piutang usaha atas kontrak jangka panjang Rp 5.000.000.000 pada 31 Desember 2021
PT ABADI MAKMUR KONSTRUKSI (AMKO) mendapatkan sebuah proyek dengan nilai Rp 450.000.000. Walaupun proyek ini kurang menguntungkan, namun tetap diambil oleh perusahaan untuk menutupi biaya operasional yang tinggi. Taksiran biaya Rp 425.000.000. Informasi lainnya mengenai kontrak dijelaskan sebagai berikut :
Dalam menghitung pendapatan, biaya dan laba rugi atas kontrak, perusahaan menggunakan pendekatan cost to cost method. Adapun pembulatan ke angka bilangan bulat terdekat dalam perhitungan persentase penyelesaian Pernyataan yang tepat adalah sebagai berikut:
Pada tahun 2019, perusahaan mencatat kerugian Rp 4.041.000
Nilai construction in process yang dicatat dalam buku besar sampai dengan akhir 2020 adalah 387.209.000
Cost and recognized profit in excess of billings pada current asset dicatat Rp 8.750.000 pada akhir 2019
Pada tahun 2021, construction expense yang dilaporkan dalam laba rugi Rp 370.000.000
PT ANDIKA KARYA KONSTRUKSI MEGAH (AKKM) melaporkan nilai kontrak sebesar Rp 795.000.000 dengan taksiran biaya Rp 780.000.000. Informasi lainnya dijelaskan pada tabel di bawah ini :
Jika perusahaan menggunakan metode cost recovery method, maka pernyataan yang salah untuk tahun 2021 adalah :
Tidak ada laba yang diakui pada tahun 2021 atas kontrak jangka panjang ini
Beban konstruksi yang dicatat adalah Rp 156.000.000
Jurnal yang dibuat atas pemakaian bahan/ pembayaran tenaga kerja langsung: Construction in progress (D); Cash/Account payable/ Materials (Cr) Rp 156.000.000
Constraction in progress lebih besar dari billings on long term contract
PT ANDIKA KARYA KONSTRUKSI MEGAH (AKKM) melaporkan nilai kontrak sebesar Rp 795.000.000 dengan taksiran biaya Rp 780.000.000. Informasi lainnya dijelaskan pada tabel di bawah ini :
Jika perusahaan menggunakan metode cost recovery method, jurnal untuk mencatat expected loss tahun 2022 adalah . . .
Loss on long term contract (D); construction in process (Cr) Rp 5.000.000
Construction in process (D); Billing on construction in process (Cr) Rp 5.000.000
Loss on expected loss (D); Revenue from long term contract (Cr) Rp 400.000.000
Construction in process (D); Billing on construction in process (Cr) Rp 15.000.000
Pernyataan yang sesuai untuk akun “Billings in excess of cost and recognized profit”:
1. Disajikan dalam neraca posisi aset lancar
2. Memiliki saldo normal debit
3. Memiliki saldo normal kredit
4. Tagihan lebih besar dari kemajuan proyek dan laba/rugi telah diakui
1 dan 2
1 dan 4
3 dan 4
2 dan 4
PT JAYA BAYA BARU menggunakan metode FIFO dalam menilai persediaannya. Pada 1 Januari 2020 saldo awal persediaan 20 unit @ 18.700. Pada bulan Maret dibeli 17 unit dan pada November dibeli 30 unit @ 25.000. Penjualan selama 1 tahun 35 unit dengan nilai persediaan akhir Rp 794.000. Dari informasi di atas, bagian keuangan berupaya menemukan harga per unit untuk pembelian pada November 2020 lalu. Harga pembelian pada bulan tersebut adalah :
18.700
20.000
22.000
25.000
PT HARUKA JAYA RETAIL SENTOSA (HJRS) memberikan informasi persediaan sebagai berikut :
Perusahaan menggunakan metode weighted average dalam menghitung nilai persediaan akhir barang dagangan. Pernyataan yang salah adalah :
Nilai dari barang siap jual Rp 3.026.000
Nilai persediaan akhir Rp 968.320
Nilai harga pokok penjualan Rp 1.240.320
Jumlah unit persediaan akhir sebanyak 32 unit
PT HARUKA JAYA RETAIL SENTOSA (HJRS) memberikan informasi persediaan sebagai berikut :
Perusahaan menggunakan metode spesific identification dalam menghitung nilai persediaan akhir barang dagangan. Persediaan barang dagang yang tersisa sebanyak 20 unit dari pembelian Maret 2020; 12 unit dari saldo awal periode. Maka pernyataan yang tepat adalah :
Persediaan akhir Rp 2.162.000
Laba kotor Rp 1.136.000
Penjualan Rp 3.026.000
Barang tersedia dijual Rp 3.298.000
Explore all questions with a free account