20 questions
Alangkah pedih hati Salamah. Marni sebenarnya ingin meminta sesuatu kepadanya. Tapi takut. Takut mengundang amarahnya. Tapi tidak sayangku, bisik Salamah dalam hati. Kau terlalu baik anakku. Kau tidak melawan jika aku tidak memberimu uang.... Kau tidak minta apa-apa karena kau tahu betul betapa ibumu ini melarat. Melarat sekali. Kau tidak pernah merengek minta dibelikan mainan. Anakku, ini yang membuat aku begitu terenyuh kepadamu. Kau begitu tabah menghadapi hidup kita yang sengsara ini, Marni...
Watak tokoh Marni pada penggelan cerpen di atas adalah ...
sabar dan tabah
setia dan taat
taat penuh perhatian
baik dan mulia
Salamah tak kuasa membendung tangisnya. Ia pelan-pelan bangkit, lalu merebahkan badannya ke tikar. Ya Allah, biarkan aku menangis. Biarkan aku mati asalkan Marni, si anak manis itu mendapatkan RahmatMu ya Tuhan...
Watak tokoh Salamah pada kutipan cerpen di atas adalah ...
suka menangis
rela berkorban
pasrah
cengeng
“Nadia...Nadia!!” Hampir lima menit Nina memanggil-manggil nama Nadia, tapi tak ada sahutan sama sekali. Nina semakin penasaran dibuatnya.
Dengan langkah layu. Nina pun kembali melaju di atas sepedanya yang berwarna kuning tersebut. Sekilas tampak Nina menghapus cairan bening yang menetes di sela-sela matanya. Hanya dalam hitungan menit, Nina pun terlihat dengan senyum cerianya lagi.
Berdasarkan kutipan cerpen di atas, Nina memiliki sifat
cepat marah
cepat mengeluh
mudah ceria
cepat putus asa
Dongeng yang didalamnya terdapat tokoh binatang dinamakan dongeng ....
Misteri
Fabel
Cerpen
Humor
Tokoh yang berperan penting dalam sebuah cerita dinamakan tokoh ….
Tokoh figuran
Tokoh utama
Tokoh antagonis
Tokoh protagonis
Alkisah, ada dua pengelana yang sedang melintasi gurun pasir. Kedua pengelana itu memiliki sifat yang berbeda. Lihatlah setiap kali berhenti. Kohar tidak langsung membuka bekal makanannya. Ia menunggu sampai Abdullah menawarinya makan dan minum. Senyum terkembang di bibir Kohar karena mendapat makanan dan air gratis. Jadi, bekal air dan makanan Kohar masih utuh. Begitulah selama beberapa hari, Kohar makan dari bekal rekan seperjalanannya.
Tokoh utama pada cerita tersebut adalah ....
Kohar
Abdullah
Penduduk gurun pasir
Kedua pengelana
Hampir setiap malam mereka berkumpul bersama, berpesta, menari, dan bergembira. Mereka saling membuatkan masakan kecuali seekor belalang yang selalu hidup menyendiri. Ia hanya memandang keramaian dari depan rumahnya. Tingkah belalang itu sangat aneh, dia aib dikarenakan telah kehilangan sebuah kakinya.
Kebiasaan tokoh belalang yang tergambar pada kutipan dongeng tersebut ialah ….
setiap malam berpesta
membagi makanan
hidup menyendiri
absurd dan pemalu
Pishi adalah seekor ikan pari yang hidup di Samudra Hindia. Pishi dan teman-temannya sangat bahagia hidup di Samudra Hindia, bersama 500 jenis makhluk laut lainnya.
Pishi dan teman-temannya sedang bermain ketika kapal nelayan datang. Semua ikan berpencar menyelamatkan diri. Pishi jadi sendirian. Kemudian terjadi badai besar. Lautan menjadi gelap sehingga Pishi kehilangan arah. Ombak besar membawa Pishi ke bawah kapal nelayan. Pishi membentur kapal, perutnya terluka.
Pishi harus segera mengobati lukanya. Pishi berenang mendekati pantai. Di sana ada rumah sakit alam. Pishi tidak bisa berenang dengan cepat karena tubuhnya yang besar. Berat tubuh Pishi 900 kilogram dan panjangnya 10 meter.
Setelah jauh berenang, Pishi sangat senang melihat lampu mercusuar. Itu tandanya Pishi sudah sampai di rumah sakit alam. Ikan-ikan kecil langsung mendekati Pishi. Mereka membersihkan luka di perut Pishi. Beberapa hari kemudian, luka Pishi pun sembuh. Pishi sangat berterima kasih kepada ikan-ikan kecil yang merawatnya.
Ikan-ikan kecil itu memakan parasit dan jaringan kulit mati di tubuh ikan pari. Hubungan antara Pishi dan ikan-ikan kecil adalah hubungan yang saling menguntungkan. Tubuh ikan pari menjadi bersih, ikan-ikan kecil pun menjadi kenyang.
Setelah mencermati teks cerita fiksi tersebut,
Siapakah Pishi dan di mana ia tinggal?
Pishi adalah seekor ikan pari yang hidup di Samudra Atlantik.
Pishi adalah seekor ikan paus yang hidup di Samudra HIndia.
Pishi adalah seekor ikan pari yang hidup di Samudra Atlantik.
Pishi adalah seekor ikan pari yang hidup di Samudra Hindia.
Cermati cerita berikut!
Harus Bisa
Aldo masuk sekolah sepak bola Mitra Naga. Dia rajin berlatih karena ingin menjadi pemain penyerang. Aldo selalu bersemangat setiap latihan. Dia berlatih menggiring bola, berlari kencang, dan merebut bola. Aldo paling jago merebut bola dibandingkan teman-temannya.
Sayangnya, saat pertandingan, pelatih menunjuk Aldo menjadi pemain belakang. Aldo sangat kecewa.
Saat pertandingan berlangsung, Aldo terus menendang bola hingga ke depan gawang. Aldo melewati teman satu timnya yang berjaga di depan. Aldo tidak mengikuti arahan pelatih yang meminta Aldo mengoper bola. Akibatnya, saat pemain lawan menerobos, tidak ada yang menjaga bagian belakang. Tim lawan berhasil menciptakan gol. Teman-teman kesal pada Aldo. Pelatih menyuruh Aldo menjaga posnya.
Babak kedua berlangsung. Aldo menjaga posnya, di bagian belakang. Bola dioper dari satu pemain ke pemain lainnya, hingga mendarat di kaki Aldo. Teman satu tim Aldo yang berjaga di pos depan dihalangi tim lawan. Aldo ingin menggiring bola ke arah gawang lawan, tetapi dia pemain belakang.
Pelatih kebingungan. Dia lalu berteriak menyuruh Aldo untuk terus menggiring bola ke depan.
Aldo terus berlari menggiring bola. Dia melewati tim lawan yang berusaha merebut bola. Aldo melakukan tendangan kencang hingga bola meluncur ke gawang lawan. Aldo menciptakan satu gol, jadi pertandingan berakhir seri. Sekarang Aldo mengerti, permainan sepak bola adalah permainan tim. Semua posisi penting. Mereka harus bekerja sama untuk menciptakan gol.
Apa yang membuat Aldo kecewa?
Ia sudah rajin berlatih, namun seringkali tidak dipilih untuk bertanding oleh pelatih.
Aldo tidak memiliki skill (keterampilan) sebagai penyerang.
Aldo ingin menjadi pemain penyerang, namun pelatih menjadikannya pemain belakang.
Ia sudah rajin berlatih, namun seringkali tidak dipilih untuk bertanding oleh pelatih.
Cermati cerita berikut!
Harus Bisa
Aldo masuk sekolah sepak bola Mitra Naga. Dia rajin berlatih karena ingin menjadi pemain penyerang. Aldo selalu bersemangat setiap latihan. Dia berlatih menggiring bola, berlari kencang, dan merebut bola. Aldo paling jago merebut bola dibandingkan teman-temannya.
Sayangnya, saat pertandingan, pelatih menunjuk Aldo menjadi pemain belakang. Aldo sangat kecewa.
Saat pertandingan berlangsung, Aldo terus menendang bola hingga ke depan gawang. Aldo melewati teman satu timnya yang berjaga di depan. Aldo tidak mengikuti arahan pelatih yang meminta Aldo mengoper bola. Akibatnya, saat pemain lawan menerobos, tidak ada yang menjaga bagian belakang. Tim lawan berhasil menciptakan gol. Teman-teman kesal pada Aldo. Pelatih menyuruh Aldo menjaga posnya.
Babak kedua berlangsung. Aldo menjaga posnya, di bagian belakang. Bola dioper dari satu pemain ke pemain lainnya, hingga mendarat di kaki Aldo. Teman satu tim Aldo yang berjaga di pos depan dihalangi tim lawan. Aldo ingin menggiring bola ke arah gawang lawan, tetapi dia pemain belakang.
Pelatih kebingungan. Dia lalu berteriak menyuruh Aldo untuk terus menggiring bola ke depan.
Aldo terus berlari menggiring bola. Dia melewati tim lawan yang berusaha merebut bola. Aldo melakukan tendangan kencang hingga bola meluncur ke gawang lawan. Aldo menciptakan satu gol, jadi pertandingan berakhir seri. Sekarang Aldo mengerti, permainan sepak bola adalah permainan tim. Semua posisi penting. Mereka harus bekerja sama untuk menciptakan gol.
Siapa saja tokoh dalam cerita "Harus Bisa" ?
Aldo
Pelatih
Aldo, Pelatih, dan tim lawan
Aldo, pelatih
Di perkotaan, anak-anak dapat mudah bersekolah hingga jenjang pendidikan tinggi. Namun, tidak demikian bagi anak-anak yang berada di pedesaan.
Simak tiga cuplikan berikut dari Buku Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
Teks 1:
“Hari itu adalah hari yang agak penting: hari pertama masuk SD. Di ujung bangku-bangku panjang tadi ada sebuah pintu terbuka. Kosen pintu itu miring karena seluruh bangunan sekolah sudah doyong seolah akan roboh.”
(Hirata, 2008, hal. 1)
Teks 2:
“Aku cemas… karena beban perasaan ayahku menjalar ke sekujur tubuhku…Aku tahu beliau sedang gugup dan aku maklum bahwa tak mudah bagi seorang pria berusia empat puluh tujuh tahun, seorang buruh tambang yang beranak banyak dan bergaji kecil, untuk menyerahkan anak laki-lakinya ke sekolah. Lebih mudah menyerahkannya pada tauke pasar pagi untuk jadi tukang parut atau pada juragan pantai untuk menjadi kuli kopra agar dapat membantu ekonomi keluarga.”
(Hirata, 2008, hal. 2)
Teks 3:
“Keluarga Lintang berasal dari Tanjung Kelumpang, desa nun jauh di pinggir laut. Menuju ke sana harus melewati empat kawasan pohon nipah, tempat berawa-rawa yang dianggap seram…. Selain itu di sana juga tak jarang buaya sebesar pangkal pohon sagu melintasi jalan. Kampung pesisir itu secara geografis dapat dikatakan sebagai wilayah paling timur di Sumatra, daerah minus nun jauh masuk ke pedalaman Pulau Belitong.”
(Hirata, 2008, hal. 11)
Hirata, Andrea. 2008. Laskar Pelangi. Jakarta : Bentang Pustaka.
Dalam cerita, tokoh menggambarkan sekolah yang dimasukinya sebagai sekolah yang tidak layak. Pilihlah gambaran sekolah yang sesuai dengan teks.
Bangunan sekolah yang akan roboh.
Jendela-jendela sekolah yang mulai rapuh karena rayap.
Lapangan sekolah yang berdebu.
Bangku-bangku di sekolah yang sudah doyong
Cermati cerita-cerita berikut!
Di perkotaan, anak-anak dapat mudah bersekolah hingga jenjang pendidikan tinggi. Namun, tidak demikian bagi anak-anak yang berada di pedesaan.
Simak tiga cuplikan berikut dari Buku Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
Teks 1:
“Hari itu adalah hari yang agak penting: hari pertama masuk SD. Di ujung bangku-bangku panjang tadi ada sebuah pintu terbuka. Kosen pintu itu miring karena seluruh bangunan sekolah sudah doyong seolah akan roboh.”
(Hirata, 2008, hal. 1)
Teks 2:
“Aku cemas… karena beban perasaan ayahku menjalar ke sekujur tubuhku…Aku tahu beliau sedang gugup dan aku maklum bahwa tak mudah bagi seorang pria berusia empat puluh tujuh tahun, seorang buruh tambang yang beranak banyak dan bergaji kecil, untuk menyerahkan anak laki-lakinya ke sekolah. Lebih mudah menyerahkannya pada tauke pasar pagi untuk jadi tukang parut atau pada juragan pantai untuk menjadi kuli kopra agar dapat membantu ekonomi keluarga.”
(Hirata, 2008, hal. 2)
Teks 3:
“Keluarga Lintang berasal dari Tanjung Kelumpang, desa nun jauh di pinggir laut. Menuju ke sana harus melewati empat kawasan pohon nipah, tempat berawa-rawa yang dianggap seram…. Selain itu di sana juga tak jarang buaya sebesar pangkal pohon sagu melintasi jalan. Kampung pesisir itu secara geografis dapat dikatakan sebagai wilayah paling timur di Sumatra, daerah minus nun jauh masuk ke pedalaman Pulau Belitong.”
(Hirata, 2008, hal. 11)
Hirata, Andrea. 2008. Laskar Pelangi. Jakarta : Bentang Pustaka.
Lintang berasal dari mana?
Jakarta
Tanjung Kalumpang
Pulau Belitong
Perkotaan
Cermati cerita berikut!
Di perkotaan, anak-anak dapat mudah bersekolah hingga jenjang pendidikan tinggi. Namun, tidak demikian bagi anak-anak yang berada di pedesaan.
Simak tiga cuplikan berikut dari Buku Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
Teks 1:
“Hari itu adalah hari yang agak penting: hari pertama masuk SD. Di ujung bangku-bangku panjang tadi ada sebuah pintu terbuka. Kosen pintu itu miring karena seluruh bangunan sekolah sudah doyong seolah akan roboh.”
(Hirata, 2008, hal. 1)
Teks 2:
“Aku cemas… karena beban perasaan ayahku menjalar ke sekujur tubuhku…Aku tahu beliau sedang gugup dan aku maklum bahwa tak mudah bagi seorang pria berusia empat puluh tujuh tahun, seorang buruh tambang yang beranak banyak dan bergaji kecil, untuk menyerahkan anak laki-lakinya ke sekolah. Lebih mudah menyerahkannya pada tauke pasar pagi untuk jadi tukang parut atau pada juragan pantai untuk menjadi kuli kopra agar dapat membantu ekonomi keluarga.”
(Hirata, 2008, hal. 2)
Teks 3:
“Keluarga Lintang berasal dari Tanjung Kelumpang, desa nun jauh di pinggir laut. Menuju ke sana harus melewati empat kawasan pohon nipah, tempat berawa-rawa yang dianggap seram…. Selain itu di sana juga tak jarang buaya sebesar pangkal pohon sagu melintasi jalan. Kampung pesisir itu secara geografis dapat dikatakan sebagai wilayah paling timur di Sumatra, daerah minus nun jauh masuk ke pedalaman Pulau Belitong.”
(Hirata, 2008, hal. 11)
Hirata, Andrea. 2008. Laskar Pelangi. Jakarta : Bentang Pustaka.
Bagaimana cara menuju tempat tinggal Lintang?
harus melewati jalan setapak dan berawa-rawa yang dianggap seram
harus melewati tempat kawasan pohon nipah, tempat bersawah yang dianggap seram
harus melewati tempat kawasan pohon pisang, tempat berawa-rawa yang dianggap seram
harus melewati tempat kawasan pohon nipah, tempat berawa-rawa yang dianggap seram
Cermati cerita berikut!
Di perkotaan, anak-anak dapat mudah bersekolah hingga jenjang pendidikan tinggi. Namun, tidak demikian bagi anak-anak yang berada di pedesaan.
Simak tiga cuplikan berikut dari Buku Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
Teks 1:
“Hari itu adalah hari yang agak penting: hari pertama masuk SD. Di ujung bangku-bangku panjang tadi ada sebuah pintu terbuka. Kosen pintu itu miring karena seluruh bangunan sekolah sudah doyong seolah akan roboh.”
(Hirata, 2008, hal. 1)
Teks 2:
“Aku cemas… karena beban perasaan ayahku menjalar ke sekujur tubuhku…Aku tahu beliau sedang gugup dan aku maklum bahwa tak mudah bagi seorang pria berusia empat puluh tujuh tahun, seorang buruh tambang yang beranak banyak dan bergaji kecil, untuk menyerahkan anak laki-lakinya ke sekolah. Lebih mudah menyerahkannya pada tauke pasar pagi untuk jadi tukang parut atau pada juragan pantai untuk menjadi kuli kopra agar dapat membantu ekonomi keluarga.”
(Hirata, 2008, hal. 2)
Teks 3:
“Keluarga Lintang berasal dari Tanjung Kelumpang, desa nun jauh di pinggir laut. Menuju ke sana harus melewati empat kawasan pohon nipah, tempat berawa-rawa yang dianggap seram…. Selain itu di sana juga tak jarang buaya sebesar pangkal pohon sagu melintasi jalan. Kampung pesisir itu secara geografis dapat dikatakan sebagai wilayah paling timur di Sumatra, daerah minus nun jauh masuk ke pedalaman Pulau Belitong.”
(Hirata, 2008, hal. 11)
Hirata, Andrea. 2008. Laskar Pelangi. Jakarta : Bentang Pustaka.
Bagaimana gambaran ayah tokoh "Aku"?
Pria berusia 47 tahun dan ingin menjadi juragan pantai
Pria berusia 47 tahun dan Pekerjaannya adalah buruh tambang.
Pekerjaannya adalah buruh tambang dan ingin menjadi juragan pantai
Pria berusia 47 tahun yang tinggal di Desa Tanjung Kelompang
Tokoh yang memerankan watak jahat disebut tokoh ...
protagonis
tritagonis
antagonis
pendamping
Amanat cerita di atas adalah ...
tidak boleh sombong
tidak boleh berani kepada ibu
tidak boleh meremehkan teman
tidak boleh menang sendiri
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah, ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia merasa sangat bahagia karena bisa bertemu dengan berbagai hewan di sana.
Latar tempat yang sesuai dengan teks di atas yaitu ....
hutan
taman
laut
sungai
Suatu hari ada kupu-kupu bersayap hitam yang terbang melintas. Tuvi dengan sombongnya mengejek kupu-kupu tersebut karena memiliki sayap hitam yang jelek. Kupu-kupu tersebut kemudian menangis, dia merasa sangat sedih dan malu. Bahkan dia tidak berani lagi terbang dan bermain di sekitar taman bunga.
Watak tokoh Tuvi adalah ....
pemberani
penyayang
sombong
pembohong
Di sebuah desa hiduplah sepasang suami istri yang bekerja sebagai petani. Keduanya hidup tenteram dan bahagia. Suatu hari mereka menemukan seorang bayi di sawah kemudian diasuhnya dengan penuh kasih sayang. Bayi tersebut sekarang sudah besar. Dia diberi nama si Jebul.
Latar tempat cerita secara utuh adalah ...
desa
dusun
kota
hutan
Berikut ini unsur instrinsik yang terdapat dalam cerita adalah ....
biografi pengarang
agama yang dianut pengarang
tokoh
pendidikan pengarang