tradisional

pewarnaan

nglorod

printing

sambungan

tunggal

heterogen

insidensial

rutin

terbuka

hiburan

prestasi

apresiasi

rekreasi

edukatif

membuat laporan

merubah pola yang telah ada

klasifikasi karya berdasarkan golongannya

menilai karya yang dianggap baik

mencatat karya dan senimannya

peringatan

pameran

baktisosial

reuni

resepsi

tulis

lukis

printing

modem

cap

permanen

rutin

insidental

homogen

heterogen

bahan

media

judul

teknik

seniman

cor

butsir

pilin

putar

plester

garis

warna

tekstur

irama

titik

analisis

deskripsi

interprestasi

menilai

kritik

Pekalongan

Cirebon

Solo

Jepara

Kasongan

keperluan rumah tangga

karya seni

karya kerajinan

upacara penyembahan roh nenek moyang

hiasan

harmonis

urutan

pengaturan

susunan

komponen

warna

garis

bentuk

tekstur

arah

relief

vas bunga

patung

lukisan

guci

Menurut Bastomi “1992:8” Seni merupakan hasil kreativitas penciptanya yang terwujud dalam bentuk kreasi dari hasil pengolahan yang kreatif dan salah satu sifat seni yang menonjol ialah kebaharuannya.

Menurut Soedarso Sp “1990:11” Lukis merupakan cabang dari seni rupa yang cara pengungkapannya diwujudkan melalui karya dua dimensional dimana unsur-unsur pokok dalam karya dua dimensional ialah garis dan warna.

Menurut Soni Ade & Imam R Lukis merupakan kekuatan peradaban manusia, kekuatan budaya, karena dalam melakukan lukis kita dilatih untuk jeli, cermat dan teliti dalam mengamati berbagai fenomena alam dan kehidupannya.

Menurut Suyanto “2014” Seorang seniman lukis mengatakan bahwa seni lukis merupakan karya seni rupa yang dituangkan dalam bentuk lukisan hasil dari ekspresi jiwa seorang seniman.

Menurut Sudarmaji “1973:9” Ungkapan isi hati dan perasaan yang disebut sebagai bahasa seniman yang dikomunikasikan.

sebagai sarana apresiasi,

sarana edukasi,

sarana komunikasi,

sarana prestasi,

Sarana adu kemahiran

teknik lempeng, teknik cor, teknik butsir, dan teknik cetak tekan

teknik cor, teknik butsir, teknik putar, dan teknik plester

teknik pijit, teknik lempeng, teknik cor, teknik butsir dan teknik pilin,

teknik putar, teknik pijit, teknik lempeng, teknik cor dan teknik plester

semua jawaban benar

Membentuk kepanitiaan

Menentukan tema dan tujuan pameran

Menentukan waktu penyelenggaraan pameran

Menentukan rencana kegiatan

Membentuk naskah pidato

Guna menunjukan dan mengembangkan bakat-bakat seni pada semua kalangan, sehingga mendapatkan pengakuan akan prestasi yang dimiliki.

Guna menunjukan sikap arogansi kedirian.

Guna meningkatkan sikap aspresiatif seni pada setiap pengunjung

memupuk dan meningkatkan kecintaan pada seni rupa terutama karya anak bangsa

mewujudkan hasil praktik dari mempelajari seni rupa dalam sebuah lembaga pendidikan

Pameran terbuka, yaitu pameran yang dilakukan secara terbuka diluar ruangan (outdoor exhibition).

Pameran tertutup, yaitu pameran yang boleh dikunjungi oleh orang orang terntentu saja.

Pameran bergerak, yaitu pameran yang karyanya dipegang oleh seniman untuk ditunjukukan ke setiap orang yang dilalui

Pameran keliling, yaitu pameran yang dilakukan dengan menggunakan alat transportasi

Pameran gantung, yaitu pameran yang menggunakan tali untuk menggantung lukisa.

Pilihlah tempat yang letaknya strategis atau mudah dijangkau oleh berbagai transportasi umum, juga yang banyak dikenal atau populer.

Usaha tempat tersebut memiliki sarana dan prasarana yang memadai.

Biaya maksimal untuk mendapat kualitas terjamin.

Terjamin situasi yang aman, nyaman, dan menyenangkan.

Memiliki tempat parker yang dapat menampung jumlah pengunjung yang telah ditentukan.

Proses pengamatan yang dilakukan dengan mata, yaitu proses rangsangan dari objek karya seni yang diamati.

Proses psikologis berupa aktifitas jiwa dan rasa pada objek tersebut, hingga pengamat mampu memberikan tanggapan dan gambaran berdasarkan pemahamannya.

proses terjadinya penyesuaian dan penerimaan akan nilai-nilai estetis yang terkandung dalam karya seni yang dihayatinya.

Kegiatan mengevakuasi yaitu Kegiatan mengkemas karya yang laku terjual.

Kegiatan berapresiasi dimana apresiator mulai menikmati dan merasakan maksud dari pembuatan karya seni tersebut.

kesatuan (unity), keseimbangan (balance), comfortability, proporsi, dan aksentuasi.

kesatuan (unity), keseimbangan (balance), irama (rytme), proporsi, dan. comfortability

kesatuan (unity), keseimbangan (balance), irama (rytme), proporsi, dan aksentuasi.

kesatuan (unity), irama (rytme), comfortability , proporsi, dan aksentuasi.

kesatuan (unity), keseimbangan (balance), irama (rytme), comfortability , dan aksentuasi.

kerajinan keramik, kerajinan ukiran, kerajinan mekanik, kerajinan kulit, dan kerajinan anyaman,

kerajinan tenun, kerajinan batik, kerajinan bordir, kerajinan kulit, dan kerajinan anyaman,

kerajinan tenun, kerajinan batik, , kerajinan keramik, kerajinan patri dan kerajinan batik

kerajinan bordir, kerajinan kulit, kerajinan gelas, kerajinan keramik dan kerajinan anyaman,

kerajinan tenun, kerajinan batik, kerajinan bordir, kerajinan kulit, dan patri

Pendekatan deskriptif yang dilakukan dengan mengamati dan memaparkan karya seni apa adanya, yaitu dengan berdasarkan bentuk fisik karya seni yang dilihatnya.

Pendekatan analitik merupakan pendekatan yang dilakukan dengan mengamati karya seni berdasarkan pedoman keindahan dari karya seni rupa, seperti pemenuhan unsur-unsur dan prinsip seninya.

pendekatan interperatif merupakan pendekatan yang dilakukan dengan cara melakukan interprestasi pada karya seni, dengan berdasarkan sudut pandang pengamat yang baik, berdasarkan pemahamannya terhadap seni rupa maupun berdasarkan pengalaman dalam karyanya di bidang seni rupa.

Pendekatan emosional merupakan pendekatan yang dilakukan dengan proses kedekatan antara personal.

Pendekatan interdisipllin merupakan pendekatan yang diakukan dalam menilai sebuah karya seni yang diihubungkan dengan berbagai keilmuan, seperti ilmu psikologis, antropologi, kebudayaan, filsafat, ekonomi, dan kesastraan

Menurut Leo Tolstoy “Sumardjo, 2000:62” Ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis.

Menurut Sukaryono “1998:7” Ungkapan isi hati dan perasaan yang disebut sebagai bahasa seniman yang dikomunikasikan.

Menurut Thomas Munro “Mikke Susanto, 2002:101” Alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya.

Menurut Soedarso SP “Mike Susanto, 2002:101” Karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batinnya, pengalaman batin tersebut disajikan secara indah sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada manusia lain yang menghayatinya.

Semua jawaban benar

Joan Miro, Sudiardjo, Amang Rahman Claude Monet, Salvador Dali

Joan Miro, Sudiardjo, Amang Rahman, Andre Masson, Salvador Dali

Joan Miro, Sudiardjo, Claude Monet, Andre Masson, Salvador Dali

Joan Miro, Sudiardjo, Amang Rahman, Andre Masson, Salvador Dali

Joan Miro, Claude Monet, Amang Rahman, Andre Masson, Salvador Dali

Claude Monet, Aguste Renoir, Casmile Pissaro, Sisley, Edward Degas, Mary Cassat

Claude Monet, Joan Miro, Casmile Pissaro, Sisley, Edward Degas, Mary Cassat

Sudiardjo, Aguste Renoir, Casmile Pissaro, Sisley, Edward Degas, Mary Cassat

Andre Masson, Aguste Renoir, Casmile Pissaro, Sisley, Edward Degas, Mary Cassat

Amang Rahman, Aguste Renoir, Casmile Pissaro, Sisley, Edward Degas, Mary Cassat

Andre Masson, Aguste Renoir, Maurice de Vlamink, Rauol Dufi, Kess Van Dongen.

Amang Rahman, Andre Masson, Maurice de Vlamink, Rauol Dufi, Kess Van Dongen.

Henry Matisse, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink, Rauol Dufi, Kess Van Dongen.

Henry Matisse, Sudiardjo, Aguste Renoir, Casmile Pissaro, Kess Van Dongen.

Sudiardjo, Amang Rahman Claude Monet, Rauol Dufi, Kess Van Dongen.

Kebanyakan bertemakan tentang alam

Memiliki teknik gradasi warna

Memiliki susunan perbandingan. perspektif, tekstur, perwarnaan serta gelap terang

dikerjakan seteliti mungkin

Bentuk, Garis, dan Warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam.

Pengalaman yang cukup dalam materi kritik;

Keilmuan dan pengetahuan yang relevan;

Menguasai penerapan metode kritik yang tepat;

Bertolak dari keberangkatan golongan seniman dalam mainstream

Menguasai media kritik (kebahasaan yang efektif dan komunikatif).

Kritik Jurnalistik

Kritik Pedagogik

Kritik Ilmiah

Kritik Populer

Kritik profesional

Pendekatan Ekspresivisme

Pendekatan Estetis

Pendekatan Filosofis

Pendekatan Instrumentalistis

Pendekatan Formalistik

diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian

ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah atau disampaikan secara terbuka.

melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam, dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji banding kesejarahan critical judgment.

bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya.

suatu gejala umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni.