20 questions
Di bawah ini adalah yang tepat mengenai Early Warning Scoring System1. Di bawah ini adalah yang tepat mengenai Early Warning Scoring System
Skoring EWS dilakukan terbatas pada pasien yang mengalami penurunan kondisi yang mengancam jiwa
Semakin rendah scoring nya semakin berat kondisi pasien
Salah satu parameter penilaian pada pasien obstetri adalah adanya proteinuria
Pada pasien dewasa terdapat 5 parameter klinis yang dinilai
Berdasarkan perbedaan fisiologis pasien, secara umum Early Warning System dibagi menjadi, kecuali:
EWS pasien pediatrik
EWS pasien Dewasa
EWS pasien Obstetri
EWS pasien bedah
Berikut ini yang benar mengenai penatalaksanaan sistem EWS dan Code Blue di rumah sakit:
Pasien LOC 1 (Level of care 1) memerlukan perawatan di ICU
Salah satu kriteria pemanggilan Tim Medis Emrgency adalah RR > 20x/menit
Salah satu komponen dalam Early warning score adalah adanya nyeri dada akut
Salah satu kriteria aktivasi code blue system adalah kegawatan medis
Skor Respon yang dilakukan pada skor EWS 7 pada pasien
Tingkatkan monitoring menjadi tiap 2 jam
Lakukan resusitasi dan panggil tim medis emergency
Pindahkan ke HCU
Pasien masih dalam kondisi stabil, tingkatkan monitoring dan lapor dokter penanggung jawab pasien
Response time Tim Medis Emergensi adalah:
Respon segera, Maksimal 10 menit untuk henti jantung
Respon segera, Maksimal 5 menit untuk kegawatan medis
0 menit untuk henti jantung
Respon segera, Maksimal 10 menit untuk panggilan kegawatan medis
Merupakan parameter Early Warning Scoring System pada pediatrik
Keadaan umum, tekanan darah dan suhu
Keadaan umum, sistem kardiovaskular dan sistem respirasi
Saturasi oksigen, kesadaran dan tekanan darah
Adanya kejang, tekanan darah dan laju nadi
Yang tidak termasuk 7 parameter klinis Early Warning System pasien dewasa sesuai dengan NEWS (National Early Warning Scoring System th 2012)
Tekanan darah
Saturasi Oksigen
Suhu tubuh
Urin output
Berikut yang benar mengenai area paska resusitasi pasien kritis:
Pasien yang telah ditegakkan paliatif harus tetap dilakukan skoring EWS
Hcu dapat berfungsi sebagai step up step down pasien kritis di rumah sakit (bangsal-ICU)
Pasien dengan level of care 0 dan dirawat di bangsal tidak perlu skoring EWS
Definisi pasien dengan LOC 3 adalah pasien dengan gagal 1 (satu organ)
Berikut di bawah ini merupakan single kriteria, kriteria pemanggilan Tim medis Emergency:
Respiratory rate di atas 25 kali/menit
Peningkatan tekanan darah sistolik > 200 mm Hg
Urin output < 0.5 cc/kg BB per jam
Bradikardia dengan nadi < 40 kali/menit
Berikut ini yang sesuai dengan EWS dengan sistem skoring
Dapat diaplikasikan di seluruh area kritis rumah sakit termasuk ICU dan IGD
Dilakukan pada pasien tertentu dengan potensi penurunan kondisi di bangsal
Skoring dilakukan pada semua pasien di bangsal perawatan
Dapat digunakan pada ibu hamil termasuk saat persallinan
Berikut di bawah ini sesuai dengan EWS obstetri
Terdapat 10 parameter klinis yang dinilai
Digunakan saat kehamilan 10 minggu hingga 1 minggu paska melahirkan
Salah satu parameter adalah nyeri di luar nyeri persalian
Skor > 5 merupakan parameter untuk memanggil Tim Medis Emergency
Manajemen jalan napas pada saat pasien henti jantung, kecuali:
Intubai endotrakheal menjadi pilihan utama
Jika telah terpasang intubasi maka kompresi dada dan ventilasi diberikan secara sinkron dengan perbandingan 30:2
Chin lift head tilt untuk membuka jalan secara manual
Jaw thrust untuk pasien dengan kecurigaan fraktur servikal
Resusitasi jantung dan paru dengan kualitas tinggi sesuai rekomendasi AHA 2015
Tekan cepat, berikan kompresi dada dengan kecepatan minimal 80 x/menit
Tekan kuat, berikan kompresi dada secara kuat, tetapi tidak lebih dari 2 inchi atau 5 cm
Ganti kompressor tiap 2 menit untuk menghindari kelelahan
Kompresi yang adekuat akan mengeluarkan angka ET CO2 < 10 mmHg
Pasien 70 dengan riwayat penyakit jantung koroner mendadak pasien tidak sadar dan, dan tidak teraba nadi karotis, rekam jantung menunjukkan gambar seperti di bawah ini yang benar :
Gambaran EKG pasien di atas menunjukkan Ventrikel Fibrilasi
Belum perlu dilakukan kompresi dada, dan diberikan obat antiaritmia
Epinefrin 1 mg diberikan sesegera mungkin pada pasien ini
Defibrilasi 200 Joule diindikasikan pada pasien ini
Pemberian amiodaron sesuai rekomendasi AHA 2015 pada saat Resusitasi jantung dan paru:
Digunakan seawal mungkin saat terjadi irama PEA atau asistole
Tidak diindikasikan pada irama VT atau VF
Dosis awal diberikan 100 mg
Digunakan pada saat defibrilasi berulang tidak menimbulkan respon efektif
Sistem aktivasi pertolongan pertama yang efektif dengan aktivasi sistem di RS
EWS
EWSS
CODE BLUE
Emegency
tim reaksi cepat terdiri dari dokter jaga IGD/Ruangan dan perawat terlatih yang melakukan resusitasi di lingkungan Rumah Sakit bila terjadi henti nafas/ henti jantung dan pasien dengan kegawatan medis
Pasien Kegawatan Medis
Perawat Terlatih
Tim Code Blue
Tim Darurat
KRITERIA AKTIVASI DAN INDIKASI PEMANGGILAN
Pasien henti jantung & henti napas
Pasien tidak sadarkan diri
Pasien kritis atau potensial kritis/ gawat medis
Pasien henti jantung & henti napas dan Pasien kritis atau potensial kritis/ gawat medi
Anggota Tim Codeblue terdiri dari, Kecuali
Petugas Non medis terlatih
Tim Primer
Tim sekunder
Tim Tertier
merupakan petugas medis dengan komponen dokter dan perawat dengan kemampuan BHD dan lanjut dan didukung dengan peralatan yang lebih lengkap (termasuk peralatan jalan napas definitif), obat-obatan emergency termasuk penggunaan defibrillator disebut dengan
Tim Secunder
Tim Primer
Tim Tertier
Petugas non medis terlatih