World Languages, Education, Journalism

11th

grade

Image

UH XI B.INDO ( Teks Ulasan & Novel) A1

4
plays

20 questions

Show Answers
See Preview
  • 1. Multiple Choice
    45 seconds
    1 pt

    Bacalah dengan cermat!

    Dari sebuah kantong di dalam keranjang besarnya, Wak Katok mengeluarkan daun ramu-ramuan. Mereka membersihkan luka-luka Pak Balam dengan air panas dan Wak Katok menutup luka besar di betis dengan ramuan daun-daun yang kemudian mereka membungkus dengan sobekan sarung Pak Balam. Wak Katok merebus ramuan obat-obatan sambil membaca mantera-mantera, dan setelah air mendidih, air obat dituangkan ke dalam mangkok dari batok kelapa. Setelah air agak dingin, wak Katok meminumkannya kepada Pak Balam sedikit demi sedikit.

    Harimau-Harimau, karya Muchtar Lubis


    Masalah yang diungkapkan dalam kutipan novel tersebut adalah ….

    pengobatan

    pengorbanan

    kesetiakawanan

    penderitaan

    kebudayaan

  • 2. Multiple Choice
    45 seconds
    1 pt

    Bacalah dengan cermat!

    Dari sebuah kantong di dalam keranjang besarnya, Wak Katok mengeluarkan daun ramu-ramuan. Mereka membersihkan luka-luka Pak Balam dengan air panas dan Wak Katok menutup luka besar di betis dengan ramuan daun-daun yang kemudian mereka membungkus dengan sobekan sarung Pak Balam. Wak Katok merebus ramuan obat-obatan sambil membaca mantera-mantera, dan setelah air mendidih, air obat dituangkan ke dalam mangkok dari batok kelapa. Setelah air agak dingin, wak Katok meminumkannya kepada Pak Balam sedikit demi sedikit.

    Nilai sosial yang terdapat dalam kutipan novel tersebut adalah ….

    membuat ramuan obat tradisional

    membaca mantra-mantra dalam melakukan pengobatan

    menuangkan ramuan obat ke dalam mangkok batok kelapa

    memberikan pertolongan kepada orang yang sedang sakit

    melakukan pengobatan dengan cara tradisional

  • 3. Multiple Choice
    45 seconds
    1 pt

    Cermati kutipan berikut!

    Hasan kembali lagi kepada sikap seperti semula. Melengkung lagi pinggangnya. Tapi tangannya berkepal. Dan giginya berderik-derik. "Ya, Si Anwar dan Ruslilah yang telah menyesatkan daku! Mereka yang membikin aku bentrokan dengan ayahku sendiri! Mereka yang terkutuk! Mereka yang harus kuhancurkan!"

    Tangan Hasan yang kurus kering itu berkepal ­kepal dan meninju-ninju pahanya sendiri. Cemas ia. Maka terbayang-bayanglah lagi wajah Anwar dengan pandangan matanya memandang istrinya. Terbayang lagi khayal tentang hubungan istrinya di belakang punggungnya, kalau ia sedang di kantor. ”Etc .. Etc, Si Anwar! Chih!"

    Panas terasa dalam dadanya rasa terbakar api neraka. Berputar-putar segera dalam kepalanya. Serasa mau lari ia! Entah ke mana! Serasa mau menjerit-jerit pula! Entah untuk apa! Terasa olehnya air matanya mencekik lehernya. Tapi dengan sekuat tenaga ia mau menenangkan hatinya. Beberapa kali ia menarik napas panjang.

    Tak tahan lagi ia. Air matanya yang selama ini ditekan-tekannya, tidak dengan diinsyafinya lagi sudah berderai-derai di atas pipinya, berjatuhan di atas pangkuannya.

    (Atheis, Achdiat Karts Miharja)


    Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam kutipan novel di atas adalah.....

    Orang pertama tokoh utama

    Orang pertama sebagai pencerita

    Orang kedua sampingan

    Orang ketiga pengamat

    Orang ketiga serba tahu

  • Answer choices
    Tags
    Answer choices
    Tags

    Explore all questions with a free account

    Already have an account?