1,2,3

1,3,4

1,2,5

3,4,5

2,3,4

AS, Australia dan Belgia

AS, Italia dan Australia

AS, Australia dan Inggris

AS, Perancis dan Selandia Baru

Uni Soviet, Inggris dan Selandia Baru

Hotel Des Indes, Jakarta.

Hotel Salak The Heritage, Bogor

Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta

Hotel Yamato, Surabaya

Hotel Santika, Gresik

Den Haag, Belanda

Amsterdam, Belanda

Brussel, Belgia

Roma, Italia

Glasgow, Skotlandia

Indonesia hanya memiliki wilayah kekuasaan yang kecil. Selain itu Indonesia harus mengikuti persemakmuran Indo-Belanda.

Memberikan waktu Belanda untuk mempersiapkan melanjutkan agresi militer.

Perjanjian ini ditentang oleh sejumlah masyarakat, seperti Partai Masyumi, PNI, Partai Rakyat Indonesia, dan Partai Rakjat Sosialis.

Sutan Syahrir telah dianggap memberikan dukungan pada Belanda. Sehingga membuat anggota dari Partai Sosialis dan KNIP mengambil langkah penarikan dukungan pada 26 Juni 1947

Belanda mengakui negara Republik Indonesia atas kuasa Pulau Jawa, Madura, dan Sumatera secara de facto.

Sutomo

Dr. H. J. van Mook

S M Kartosoewirjo

Masyumi

Hizbullah

Kedua belah pihak menuduh masing-masing melanggar perdamaian, dan Indonesia menuduh Belanda mendirikan blokade dengan maksud memaksanya menyerah.

Linggarjati lebih memprioritaskan ego

Linggarjati menepati perjanjian

Renville lebih menepati perdamaiannya

Renville mendirikan blockade

Jakarta

Solo

Surabaya

Semarang

Yogyakarta

Pemerintah Darurat Republik Indonesia

NKRI

RIS

Pemerintahan Rakyat

Pengurus Daerah

Syafrudin Prawiranegara

Amir Syarifudin

Soekarno

Kartosuwiryo

Buya Hamka

Negara Pasundan

Negara Madura

Negara Jawa Timur

Negara Sumatra Timur (NST)

Negara Sulawesi Selatan

Perjanjian Kalijati

Perjanjian Linggarjati

Perjanjian Roem-Royen

Perjanjian Renville

Konferensi Meja Bundar

Masalah pembebasan Irian Barat

Masalah pengakuan secara de jure

Masalah negara bagian

Masalah pengakuan secara de facto

Masalah bentuk negara federal

Perjuangan fisik

Perjuangan bersenjata dan diplomasi

Pembentukan angkatan perang yang kuat

Memecah belah kekuatan musuh

Peningkatan taraf hidup rakyat

Amir Syarifudin–Van Mook

Sudarsono-Maarseven

Amir Syarifudin – Abdul Kadir Wijoyoatmojo

Syarifudin Prawiranegara- Van Mook

Abdulkadir-Scermerhorn

Roem-Royen

Renville

Linggarjati

Tiga Negara

NICA

Keputusan KMB

Maklumat Politik No. X Tahun 1945

PBB

Maklumat 3 November 1945

Piagam Jakarta

KMB

KTN

Linggajati

Roem-Royen

Renville

Roem Royen

Tujuan KMB

Visi KMB

Misi KMB

Rapat KMB

kerjasama Indonesia dan Belanda dalam bidang perdagangan

pembentukan parlemen Indonesia di bawah pengawasan Belanda

bantuan pinjaman modal berjangka dari pemerintah Belanda

pembentukan pemerintah koalisi dalam jangka waktu tertentu

Keinginan Belanda berkuasa di Indonesia dengan berbagai dalih

PBB

AFTA

OKI

ASEAN

BFO

Maarseven

Moh. Hatta

Moh. Yamin

Kasman

Van Mook

Federal

Kesatuan

Pancasila

Sosialis

Republic

mengirimkan pasukan perdamaian ke Indonesia

memprakarsai perjanjian Renville

membentuk komisi tiga negara

mendesak Belanda menarik kembali pasukannya

menyerukan genjatan senjata

mengisyaratkan bahwa basis pertahanan militer adalah Bukittinggi

sebagai pemerintahan bayangan karena para pemimpin Indonesia di tangkap Belanda

Yogyakarta dinilai tidak lagi aman menjadi pusat pemerintahan Indonesia

mengelabui Belanda agar tidak menyerang pusat pemerintahan di Yogyakarta

menyelamatkan kabinet yang memerintah saat itu

1

2

3

4

5

Aliansi

Mediasi

Arbitrasi

kompromi

Diplomasi

Yogyakarta

Jakarta

Kediaman Soekarno

Den Haag

Surakarta

memperlihatkan supremasi militer Belanda kepada rakyat pribumi Indonesia

menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia belum bisa mengatur dirinya sendiri

membalas dendam atas perlawanan-perlawanan Indonesia terhadap sekutu dan NICA

menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Belanda telah menguasai kembali Indonesia

merebut kembali daerah-daerah perkebunan yang kaya sumber tambang minyak

Sultan Hamid II

Suria Kartalegawa

Dr. Tengku Mansyur

Sukowati

RAA Cakraningrat

Sultan Hamid II

Suria Kartalegawa

Dr. Tengku Mansyur

Sukowati

RAA Cakraningrat

ibu kota RI dikembalikan dari Yogyakarta ke Jakarta

dibentuknya Pemerintahan Darurat RI di Bukittinggi Sumatera

ibu kota RI di Yogyakarta dikuasai Sri Sultan Hamengkubuwana IX

Presiden Soekarno menjalankan pemerintahan dari pengasingan

Dibentuknya RIS

terbentuknya kerja sama Indonesia Belanda

Indonesia kembali ke Negara Kesatuan RI

Indonesia mendapat pengakuan kedaulatan

cita-cita bentuk negara serikat terwujud

terbentuknya kerja sama Indonesia Jepang

Memperkuat keberadaan Negara-negara federal

Menyatukan seluruh Negara bagian dengan republic Indonesia

Menumbuhkan nasionalisme Negara bagian

Memisahkan seluruh negara bagian dari republic Indonesia

Menumbuhkan nasionalisme bangsa Indonesia

Orang Indonesia tersebut dibayar oleh pemerintah Belanda

Untuk menimbulkan kesan bahwa yang terjadi di Indonesia adalah perang saudara dan pihak Belanda sebagai penengah

Hanya sedikit orang Belanda yang bersedia dilibatkan dalam perjanjian Renville

Tidak banyak orang Belanda yang berada di Indonesia

Belanda sangat menghargai bangsa Indonesia

Agresi Militer Belanda I

Serangan Umum terhadap kota Yogyakarta

Perundingan Renville

Agresi Militer Belanda II

Perjanjian Roem-Royen