25 questions
Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. Setelah berapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh putra. Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin.
Penggalan hikayat di atas mengandung ciri ... .
Anonim
Berkembang secara lisan
Istanacentris
Kesaktian
Kemustahilan
Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. Setelah berapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh putra. Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin.
Berdasarkan penggalan hikayat di atas, sudut pandang yang digunakan adalah ... .
Orang pertama pelaku utama
Orang pertama pelaku sampingan
Orang kedua
Orang ketiga serbatahu
Orang ketiga pelaku utama
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan.
Nilai yang terkandung dalam penggalan hikayat di atas adalah ... .
Nilai sosial
Nilai budaya
Nilai pendidikan
Nilai agama
Nilai moral
Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.
Nilai budaya yang ditunjukkan dalam penggalan hikayat di atas adalah ... .
Memperkenalkan ilmu saat anak sudah cukup umur
Mewariskan gelar raja pada keturunan
Mempelajari ilmu agama
Menemukan buluh perindu
Memilih penerus raja melalui sayembara
1) Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. 2) Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. 3) Para ahli nujum mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat menyembuhkan penyakit itu. 4) Baginda bertitah lagi.
“Barang siapa yang dapat susu harimau beranak muda, ialah yang akan menjadi suami tuan puteri.”
Ciri hikayat yang tersirat pada kalimat ke-3 adalah ... .
Anonim
Bahasa baku
Kemustahilan
Berkembang secara lisan
Berupa prosa
Bayan yang bijak bukan sahaja dapat menyelamatkan nyawanya tetapi juga dapat menyekat isteri tuannya daripada menjadi isteri yang curang.
Dia juga dapat menjaga nama baik tuannya serta menyelamatkan rumah
tangga tuannya.
Amanat yang tersirat dalam cerita di atas adalah ... .
Jadilah burung bayan yang bijak
Seekor burung yang dapat bicara
Menasihati dan mencegah orang lain yang akan berbuat curang
Mengumbar nama baik tuan
Menjaga keutuhan rumah tangga
Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka Bayanpun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu. Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan dengan bayan. Maka diberilah ia cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam.
Aspek kebahasaan yang tersirat dalam hikayat di atas adalah ... .
Diawali dengan cerita
Peristiwa yang terjadi pada masa lampau
Kemubaziran penggunaan konjungsi di awal kalimat
Menggunakan bahasa baku
Mengandung kata kata sulit
Teks 1
Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. Setelah berapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh putra. Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin.
Teks 2
Sebenarnya tidak ada keistimewaan khusus mengenai keahlian Darko dalam memijat. Standar tukang pijat pada layaknya. Namun, keramahannya yang mengalir menambah daya pikat tersendiri. Kami menemukan ketenangan di wajahnya yang membuat kami senantiasa merasa dekat. Mungkin oleh sebab itu kami terus membicarakannya.
Perbedaan kedua cerita di atas adalah ... .
Teks 1 berkisah tentang kerajaan, sedangkan Teks 2 berkisah tentang seorang tukang pijat
Teks 1 berkisah tentang kehidupan di hutan, sedangkan teks 2 berkisah tentang kehidupan di perkotaan
Teks 1 menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sedangkan teks 2 memggunakan bahasa yang sulit dipahami
Teks 1 memgandung pesan sosial, sedangkan teks 2 memgandung pesan agama
Teks 1 menggunakan tokoh umum, sedangkan teks 2 menggunakan tokoh istanacentris
Berikut ini cerita hikayat yang memiliki keterkaitan dengan kehidupan masa kini adalah ... .
Kemudian sembilan anak raja datang. Melihat Buraksa tak berdaya, mereka mengambil selimut Buraksa dan segera menghadap Raja.
Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa.
Tabib berkata itulah susu harimau yang sebenarnya. Diperaskannya susu harimau ke mata Tuan Puteri. Setelah genap tiga kali diperaskan oleh tabib, maka Tuan Puteri pun sembuhlah.
Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan.
Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka Bayanpun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu.
Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. “Barang siapa yang dapat susu harimau beranak muda, ialah yang akan menjadi suami tuan puteri.”
Berikut ini tanggapan terhadap nilai yang terkandung dalam teks hikayat di atas adalah ... .
Terdapat nilai budaya yaitu mencari menantu melalui sayembara. Nilai budaya ini sudah tidak sesuai dengan kehidupan saat ini.
Terdapat nilai agama yaitu mencari menantu melalui sayembara. Nilai budaya ini sudah tidak sesuai dengan kehidupan saat ini.
Terdapat nilai budaya yaitu mencarikan menantu melalui kerabat raja
Terdapat nilai moral yaitu kewajiban orang tua untum mencarikan menantu kepada anaknya
Terdapat nilai budaya yaitu Buraksa berkuasa di sebuah kerajaan
Berikut ini yang bukan ciri ciri hikayat adalah ... .
Berkisah tentang kerajaan
Istanacentris
Diceritakan secara tulis
Anonim
Menggunakan bahasa Melayu kuno
Syahdan, zaman dahulu kala, ada seorang kaya hartawan, bernama Syekh Hasan, banyak harta banyak uang, terkenal ke setiap negeri, merupakan orang terkaya, bertempat tinggal di negeri Bagdad, yang terkenal kemana-mana, sebagai kota yang paling ramai saat itu. Syekh Hasan sangat bijaksana, mengasihi fakir miskin, menyayangi yang kekurangan, menasihati yang berpikiran sempit, mengingatkan orang yang bodoh, diajari ilmu yang baik, walaupun harus mengeluarkan biaya, berupa pakaian atau uang, karena itu banyak pengikutnya.
Perwatakan Syekh Hasan adalah ... .
Bijaksana
Hartawan
Suka menasihati orang lain
Suka mengingatkan orang lain
Menjadi raja yang terkenal
Syahdan, zaman dahulu kala, ada seorang kaya hartawan, bernama Syekh Hasan, banyak harta banyak uang, terkenal ke setiap negeri, merupakan orang terkaya, bertempat tinggal di negeri Bagdad, yang terkenal kemana-mana, sebagai kota yang paling ramai saat itu. Syekh Hasan sangat bijaksana, mengasihi fakir miskin, menyayangi yang kekurangan, menasihati yang berpikiran sempit, mengingatkan orang yang bodoh, diajari ilmu yang baik, walaupun harus mengeluarkan biaya, berupa pakaian atau uang, karena itu banyak pengikutnya.
Perwatakan Syekh Hasan diketahui melalui ... .
Diceritakan tokoh lain
Diceritakan langsung oleh pengarang
Tindakan tokoh
Dialog tokoh lain
Pikiran tokoh
Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. Setelah berapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh putra. Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin.
Berdasarkan penggalan hikayat di atas, sudut pandang yang digunakan adalah ... .
Orang pertama pelaku utama
Orang pertama pelaku sampingan
Orang kedua
Orang ketiga serbatahu
Orang ketiga pelaku utama
Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para ahli nujum mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat menyembuhkan penyakit itu.
Sumber teks: Buku Kesusastraan Melayu Klasik
Kata-kata arkais yang ditemukan pada teks di atas adalah ... .
upeti dan hatta
upeti, hatta, dan nujum
raja, elok, dan nujum
elok dan nujum
upeti, putri, dan nujum
Maka diberi oleh perempuan itu segala bekal-bekal itu. Setelah sudah maka dibawanyalah perempuan itu diseberangkan oleh Bedawi itu. Syahdan maka pura-pura diperdalamnya air itu, supaya dikata oleh si bungkuk air itu dalam.
Sumber teks: http://abdsyawal.blogspot.co.id/
Kata yang digarisbawahi pada penggalan hikayat di atas menggunakan majas ... .
antonomasia
alegori
perumpamaan
simile
metafora
Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan” berikut!
Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat, iya menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda dan berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.
Sumber teks: Buku Kesusastraan Melayu Klasik
Nilai yang terkandung pada penggalan hikayat di atas yaitu ... .
nilai moral
nilai budaya
nilai sosial
nilai agama
nilai pendidikan
Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan” berikut!
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Nilai yang terkandung pada penggalan hikayat di atas yaitu ... .
nilai moral
nilai budaya
nilai sosial
nilai agama
nilai pendidikan
Bacalah kutipan hikayat berikut!
Kemudian, panglima peringgi berjalan di atas titian menuju dermaga bunga melur kembang cina. Ia berdiri diujung titi menunggu kedatangan gadis cik inam sedangkan raja petukal dan hulubalang yang bertujuh menunggu di geladak kapal dipangkal titi. Raja petukal menunggu gadis cik inam dengan perasaan gelisah.sebentar-sebentar ia memanjang lehernya memendang keujung jalan untuk mebelum.kadang-kadang ia merasa gerah. Ia meminta sebuah kipas dari pengawalnya, lalu berkipas sendiri. ”Jangan lupa tugas masing-masing,” hardik raja petukal mengingatkan hulubang yang bertujuh satu persatu. ”Kalau kalian berbuat bodoh,aku penggal leher kalian. Mengerti?” “mengerti,tuanku,” mereka menyahut dengan suara gemetar.
Amanat yang terdapat dalam kutipan hikayat tersebut......
Berbicaralah dengan sopan kepada orang lain
Berkatalah jujur kepada pimpin
Jangan melakukan sesuatu seorang diri
Berlakulah adil kepada bawahan
Jangan menunggu sesuatu yang belum pasti
Berikut nilai-nilai yang terdapat dalam hikayat adalah ... .
(Siswa dapat memilih jawaban lebih dari satu)
Nilai religius
Nilai cinta
Nilai kejahatan
Nilai pendidikan
Nilai uang
Hikayat banyak menggunakan kata arkais.
Berikut ini pernyataan yang tepat tentang kata arkais adalah ... .
(Siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban benar)
kata-kata baku
kata-kata yang digunakan pada masa lalu
kata-kata yang sudah jarang digunakan
kata-kata khusus pada bidang tertentu
kata-kata yang digunakan oleh masyarakat Melayu pada zaman dulu
Salah satu karakteristik hikayat adalah menggunakan alur berbingkai.
Yang dimaksud alur berbingkai adalah ...
alur maju
alur mundur
alur yang di dalamnya terdapat cerita yang lain
alur campuran
alur yang membahas tokoh lain
Pengganti Hang Tuah di keraton adalah Hang Jebat. Sesungguhnya, ia menaruh dendam atas keputusan raja yang dijatuhkan kepada sahabatnya, Hang Tuah. Karena setia kepada sahabatnya, ia mengamuk di keraton. Putri-putri dan dayang-dayang diperlakukan kurang sopan sehingga banyak jugalah orang yang mati karena kerisnya, yang diberikan Hang Tuah kepadanya. Tiada seorang pun yang berani mendinginkan sehingga raja sendiri pun terlibat pula dalam kesulitan dan ketakutan.
Dari kutipan cerita di atas kita dapat mengetahui bahwa Hang Jebat berwatak ….
pemberani
baik budi
sombong
setia
kasar
”Janganlah adinda bertanya jua” jawab baginda dengan sedihnya.
”Pertanyaan itu hanya menambah luka Tuanku jua semata.”
”Ampun, Tuanku, orang yang arif tiada pernah putus asa sekali pun bagaimana juga cobaan yang datang ke atas dirinya. Tiada pula ia bersedih hati karena kesedihan tiada buahnya selain daripada menguruskan badan saja yang sudah ditakdirkan tiada juga akan tertolak olehnya.”
(Hikayat Kalilah dan Dimnah)
Amanat yang tersirat dari penggalan cerita hikayat di atas adalah ... .
mendahulukan kepentingan umum
menghormati orang lain
menegur orang dengan bahasa yang sopan
menolong orang yang sedang menderita
membantu orang yang sedang bersedih hati
Berikut ini merupakan ciri ciri hikayat adalah ... .
(Siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban benar)
Istanacentris
Kemustahilan cerita
Kesaktian tokoh
Diketahui nama pengarangnya
Menggunakan bahasa masa kini