5 questions
(1) Ayah melepaskan kami seperti takkan melihat kami lagi. (2)Bagi beliau ropa tak terbayangkan jauhnya. (3) Ayahku yang pendiam, tak pernah sekolah, puluhan tahun mmenjadi kuli tambang. (4) Paru-parunya disesaki gas beracun, napasnya berat, tubuhnya keras seperti kayu. (5) Ia menatap kami seakan kami bertanya yang paling berharga, seakan Eropa merampas kami darinya.(6) Air matanya pelan, aku memeluk ayahku, ayah yang aku cintai melebihi apa pun, tangannya kaku merengkuhku.
(9) Pesawat kecil itu terangkat, dari jendela kulihat ayahku melambai-lambai dengan saputangan yang dulu dipakainya untuk mengikat kakiku tuas sepeda Forefernya supaya kakiku tak terjerat jari-jari ban. (8) Aku tahu aku merindukan laki-laki pendiam itu, kulihat lambaiannya sampai jauh hingga tak tampak lagi, aku tersedu sedan.
(Edensor, Andrea Hirata)
Watak tokoh ayah dalam kutipan novel tersebut adalah ....
ramah
lemah
pasrah
penyayang
pengertian
Pendeskripsian watak tokoh ayah yang juga seorang pendiam dalam kutipan tersebut adalah melalui ....
tindakan tokoh
pikiran tokoh
tanggapan tokoh lain
dialog antartokoh
penjelasan tidak langsung
Kalimat pembuktian latar tempat pada kutipan novel di atas terdapat pada kalimat nomor ....
1 dan 2
2 dan 3
4 dan 5
6 dan 7
7 dan 8
Kutipan berikut untuk nomor 4 dan 5
Yang kutunggu akhirnya berbunyi juga. Setelah membereskan buku aku segera pergi ke kantin, ada juga teman yang lain. Aku dan Nandito duduk agak menjauh agar tidak ada yang mendengar ketika Dito bercerita.
"Dit sebenarnya ada apa sih?" tanyaku memulai.
"Alicia, kamu tahu siapa aku," jawabnya.
"Kamu kan Nandito sahabatku," jawab Alicia cepat.
"Bukan itu maksudku, kamu tahu hidupku yang sebenarnya? Meskipun aku tinggal serumah dengan orang tua dan saudara-saudaraku, tetapi aku tidak dianggap sebagai bagian dalam keluarga itu.Aku seperti orang asing, setiap kata-kataku tak pernah mereka dengar. Begitulah aku. Di antara delapan saudaraku, aku anak nakal. Sebab pergaulanku salah sehingga aku harus menerima akibat seperti ini. Aku jarang pulang, terpengaruh oleh lingkungan yang tidak baik, aku ketergantungan obat."
"Apa?" (Alicia terkejut).
"Ya beginilah aku."
"Sejak kapan?" (tanya Alicia kembali)
(Dito menggeleng sambil menjawab) "Aku tidak ingat."
"Teng, teng, teng ..." tiba-tiba bel berbunyi.
Dengan langkah berat Aku dan Dito berjalan menuju kelas dengan berbagai pertanyaan di benak masing-masing.
Keterkaitan watak tokoh pada kutipan tersebut dengan kehidupan sehari-hari adalah ....
orang yang memiliki sifat suka mencampuri urusan orang lain
seseorang yang berpura-pura sangat peduli dengan keadaan orang lain
ketidaksanggupan seseorang dalam menghadapi permasalahan kehidupannya di lingkungannya
ketidakpedulian sesorang atas masalah yang menimpa diri orang di sekitarnya
sikap keterusterangan seseorang dalam menceritakan keburukan dirinya kepada orang lain
Konflik pada diri Nandito yang terungkap dalam kutipan cerita tersebut adalah ....
Keluarga Nandito memberikan aturan sikap tidak peduli antaranggota keluarga.
Rasa tidak percaya diri Nandito dalam menghadapi masalah kehidupan yang dijalaninya
Nandito merasa tidak dianggap anak dan saudara dalam keluarganya.
Keluarga Nandito merasa terganggu atas kehadiran Nandito dalam lingkungan keluarganya.
Rasa frustrasi Nandito karena ketidakacuhan teman-temannya di sekolah