10 questions
Bacalah teks hikayat berikut!
Maka anakanda yang mulia baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji
kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Nilai yang terkandung dalam penggalan hikayat di atas adalah...
Nilai agama
Nilai social
Nilai estetika (keindahan)
Nilai edukasi (pendidikan)
Nilai budaya
Bacalah teks hikayat berikut!
Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar khabar anak raja sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu, itulah maka hamba datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja yang sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat membunuh akan buraksa itu.
Nilai moral yang terdapat dalam kutipan sastra Melayu klasik tersebut adalah ....
kekacauan penduduk akibat hasutan
ketidakpedulian raja kepada rakyatnya
kepedulian rakyat atas keselamatan rajanya
kekejaman raja terhadap rakyatnya
keadilan seorang raja kepada rakyatnya
Bacalah teks hikayat berikut!
Sebermula, maka adalah pada masa itu dalam pulau
Singapura itu tiadalah ada binatang buas atau jinak yang kelihatan melainkan tikus. Maka, beribu-ribu tikus tanah itu sepanjang jalan serta dengan besar-besarnya hampir bagai kucing adanya. Maka jikalau kita berjalan pada malam, dilanggarkannya, beberapa banyak orang jatuh, demikianlah besarnya. Maka pada suatu malam di rumah tempat kutinggal itu ada dipelihara beberapa kucing. Maka pada setengah malam kedengaran kucing mengiau-ngiau. Keluarlah kawanku dengan membawa damar, hendak pergi melihat apakah sebabnya kucing itu. Maka serta dilihatnya ada enam tujuh ekor tikus berkerumun menggigit kucing itu. Ada yang menggigit pipinya sehingga tiadalah boleh bergerak lagi kucing itu melainkan mengiau-ngiau saja.
(Hikayat Abdulah)
Nilai yang terkandung dalam penggalan hikayat tersebut adalah …
Kita harus bersikap bijaksana dalam menghadapi segala hal di dalam hidup kita.
Jangan terlalu memaksakan kehendak kita pada orang lain.
Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang yang membutuhkan tanpa rasa pamrih.
Jangan mudah iri kepada orang lain, karena hal tersebut dapat mendorong kita untuk berbuat hal yang tidak baik.
Sebaiknya kita tidak boleh merendehkan orang lain.
Bacalahteks hikayat berikut!
”Janganlah adinda bertanya jua” jawab baginda dengan sedihnya. ”Pertanyaan itu hanya menambah luka Tuanku jua semata.”
”Ampun, Tuanku, orang yang arif tiada pernah putus asa sekali pun bagaimana juga cobaan yang datang ke atas dirinya. Tiada pula ia bersedih hati karena kesedihan tiada buahnya selain daripada menguruskan badan saja yang sudah ditakdirkan tiada juga akan tertolak olehnya.”
(Hikayat Kalilah dan Dimnah)
Pembuktian nilai moral dalam penggalan cerita di atas tampak pada perbuatan ….
Menghormati orang lain
Mendahulukan kepentingan umum
Menegur orang dengan bahasa yang sopan
Menolong orang yang sedang menderita
Membantu orang yang sedang bersedih hati
Bacalah teks hikayat berikut!
Syahdan hiduplah seorang pemuda yatim piatu pada zaman dahulu kala. Malim Deman namanya. Dia pemuda yang rajin giat bekerja dan baik budinya. Setiap hari dia mengerjakan sawah dan ladang milik ibunya yang berada di pinggir hutan. Dia bekerja membantu pamannya.
Di sekitar sawah milik ibu Malim Deman itu tinggal seorang janda tua. Mandeh Rubiah namanya. Malim Deman sangat akrab dengan janda tua itu. Bahkan, Mandeh Rubiah telah mengaggap Malim Deman sebagai anaknya sendiri. Mandeh Rubiah kerap mengirimkan makanan kepada Malim Deman, ketika Malim Deman tengah menjaga tanaman padinya pada malam hari. Pada suatu malam Malim Deman kembali menjaga tanaman padinya. Dia hanya seorang diri di tengah sawah. Dia merasa sangat haus. Malim Deman segera ke pondok Mandeh Rubiah untuk meminta air minum. Belum juga Malim Deman tiba di pondok Madeh Rubiah, Malim Deman mendengar suara
beberapa perempuan di belakang pondok Mandeh Rubiah. Dengan berjalan berjingkat-jingkat, Malim Deman segera menuju sumber suara yang sangat mencurigakan tersebut.
Isi pokok kutipan tersebut adalah ….
Menceritakan asal mula terjadinya suatu tempat atau daerah
Menceritakan kehidupan istana sentries
Menceritakan kehidupan pada masa Angkatan 20
Menceritakan kehidupan masa lampau
Mengandung pesan mengasihi kepada kedua orang tua
Bacalah teks hikayat berikut!
Maka anakanda yang mulia baginda yangdua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji ,mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Kata arkais yang bercetak miring pada penggalan hikayat di atas memiliki makna...
Diusir
Diperintah
Diminta
Diizinkan
Dipanggil
Cermati teks hikayat berikut!
Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar khabar anak raja sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu, itulah maka hamba datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja yang sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat membunuh akan buraksa itu.
Amanat yang tersirat dalam kutipan sastra klasik tersebut adalah …
Basmilah jika melihat kejahatan
Jangan menyombongkan diri
Tunjukkanlah jika memiliki suatu kemampuan
Hendaklah menolong orang yang dalam kesulitan
Bersyukurlah jika mendapat pertolongan
Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan” berikut!
Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para ahli nujum mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat menyembuhkan penyakit itu.
Sumber teks: Buku Kesusastraan Melayu Klasik
Kata-kata arkais yang ditemukan pada teks diatas adalah...
upeti dan hatta
upeti, hatta, dan nujum
raja, elok, dan nujum
elok dan nujum
upeti, putri, dan nujum
Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan” berikut!
Beberapa hari lamanya tiadalah. Dimah datang lagi menghadap Raja Singa. Kemudian, pada suatu hari, ketika Raja Singa sedang duduk seorang diri, datanglah ia,”Hai Dimah” seru Raja, “Apakah sebabnya sudah sekian lamanya engkau tiada datang menghadapku?”
“Adakah hal yang tidak baik terjadi? Ku harap janganlah karena sesuatu yang kurang baik maka engkau beralangan itu.”
Bentuk penceritaan kembali hikayat tersebut adalah....
Sekian lamanya Dimah tidak menghadap Raja, saat itu Raja duduk seorang diri datanglah Dimah dengan suka hati. Gembiralah hati Raja tatkala dilihatnya Dimah menemuinya. “Hai Raja mengapa engkau marah kepadaku?”
Sekian lamanya Dimah tidak menemui Raja Singa. Raja Singa amatlah bingungnya, ketika senja Raja duduk seorang diri. Datanglah Dimah ke hadapan Raja. Raja amat terkejut”Dimah mengapa engkau lama tak datang”
Maka sekian lamanya Dimah tidak menghadap Raja, saat Raja duduk termenung seorang diri. Datanglah menghadap Raja. Maka gembiralah Raja seketika”Lama benar engkau tidak menghadapku apakah engkau marah kepadaku?”
Lama benar Dimah tidak menghadap Raja. Saat Raja Singa sedang duduk seorang diri. Tidak disangka menemui Raja. Raja terkejut”Hai Dimah apakabar? Lama tidak menemui aku, mengapa Dimah?” aku berharap kamu tidak marah kepadaku
Sekian hari lamanya Raja rak menghadap Dimah. Suatu hari saat Raja Singa duduk seorang diri datanglah ia ke hadapan Raja” Hai Dimah, engkau lama tidak menghadapku, adakah hal yang meresahkan hatimu. Marahkah engkau kepada hamba?
Cermati teks hikayat berikut!
Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. Setelah beberapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh putra. Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca kunut dan sedekah kepada fakir miskin. Hatta beberapa lamanya, Tuan Putri Sitti Kendi pun hamillah dan bersalin dua orang putera laki-laki. (Hikayat Indera Bangsawan)
Bentuk penceritaan kembali hikayat tersebut adalah....
Kisah Indera Bungsu yang menarik. Lama ia tak berputra. Oleh karena itu, disuruhnya orang-orang bersedekah dan berkunut bagi fakir miskin. Tidak lama kemudian Tuan Putri mengandung dan melahirkan dua orang anak
Ini cerita Raja Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. Lama Raja tak memiliki putra. Ia lalu memerintahkan bawahannya untuk membaca kunut dan bersedekah kepada fakir miskin. Tidak lama kemudian, Tuan Putri mengandung dan melahirkan dua orang putra
Alkisah tentang Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. Lama tak memiliki putra, ia memerintahkan membaca kunut dan bersedekah pada fakir miskin. Tak lama di kemudian hari Tuan Putri hamillah dan melahirkan dua orang putra
Konon kisah Indera Bungsu dari Negeri Kobat. Maka lama istri raja tak memiliki putra. Ia merintahkan bersedekah kepada fakir miskin. Tidak lama setelah itu, Tuan Putri mengandung dan melahirkan putra yang lalu diangkat sebagai putra mahkota
Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial, lama tak memiliki putra mahkota. Ia memerintahkan memberi sedekah kepada fakir miskin. Tak lama kemudian maka hamillah sang putri dan melahirkan dua orang putra