Bacalah teks berikut.

Kastil pertama kali didirikan sekitar tahun 950 oleh para bangsawan. Kastil meliputi bukit atau gundukan tanah yang dikelilingi oleh parit. Pada bagian puncak dibangun sebuah menara kayu yang disebut motte. Bailey atau halaman diisi dengan tempat tinggal, kandang, lumbung, dan gudang. Kastil kuno dilindungi dengan pagar tinggi dari kayu yang berujung runcing. (Ensiklopedi Pengetahuan Populer 3, 2008)

Ide pokok teks tersebut adalah …

Bacalah teks berikut.

⁽¹⁾Dalam waktu dekat pemerintah akan mengujicobakan Sekolah Seharian di beberapa kota. ⁽²⁾Sekolah Seharian diharapkan dapat menanggulangi aktivitas negatif anak saat orang tua mereka belum pulang. ⁽³⁾Namun beberapa pihak menganggap Sekolah Seharian memberangus hak main dan hak sosialisasi anak. ⁽⁴⁾Terlepas dari pro kontra di beberapa negara program ini sudah dilaksanakan. ⁽⁵⁾Ujicoba Sekolah Seharian sebaiknya di kota yang tepat sasaran.

Pernyataan yang merupakan pendapat mendukung terhadap masalah utama pada teks tersebut terdapat pada kalimat …

Febriana harus pulang sekolah naik bus. Tidak bisa pulang bareng dengan mobil papinya. Papinya ada undangan mendadak. Dia baru saja belajar Bahasa Inggris di kelas. Dia juga little-little can berbahasa Inggris.

Ketika menunggu bus di halte, Febriana kesenggol orang asing asal India sehingga buku-buku yang dibawa olehnya jatuh ke tanah.

“Oh, I’m sorry,” kata India. Kemudian dia membantu memunguti buku-buku yang berserakan di tanah.

“Oh, nggak papa,” Febriana keceplosan berbicara Bahasa Indonesia. Dan orang India tidak mengerti sama sekali dengan apa yang dikatakan Febriana barusan. Kemudian Febriana berbicara Bahasa Inggris. “Never mind. Thank you for your helping,” balas Febriana. (Lanang Sejagad: Jomblo Galau Kronis)

Nilai moral yang terdapat pada teks cerita tersebut adalah …

Seharian aku menangis, namun tidak mempengaruhi sikap ayahanda. “Engkau adalah calon Raden Ayu,” kata ayahku suatu hari. “Tidak pantas melebihi kepandaian suamimu. Kecuali itu engkau harus belajar mengetahui tata karma sehingga tidak memalukan suamimu kelak. Seorang Raden Ayu, harus berjiwa bangsawan. Selain itu, Karti, engkau adalah seorang Bumiputra. Orang Jawa turunan Raja Majapahit.

Sejak itu, pintu kamarku sudah tertutup. Sekali waktu saja, Everdine menjengukku. Sahabatku yang akrab itu tak jadi berangkat ke Perancis, karena ayahnya sakit keras. Ia membatalkan bepergian, sambil menunggu saat pendaftaran berikutnya. (Mayon Sutrisno: Hidupku Sesudah Max Havelaar)

Tema pada kutipan cerita tersebut adalah …

Seharian aku menangis, namun tidak mempengaruhi sikap ayahanda. “Engkau adalah calon Raden Ayu,” kata ayahku suatu hari. “Tidak pantas melebihi kepandaian suamimu. Kecuali itu engkau harus belajar mengetahui tata karma sehingga tidak memalukan suamimu kelak. Seorang Raden Ayu, harus berjiwa bangsawan. Selain itu, Karti, engkau adalah seorang Bumiputra. Orang Jawa turunan Raja Majapahit.

Sejak itu, pintu kamarku sudah tertutup. Sekali waktu saja, Everdine menjengukku. Sahabatku yang akrab itu tak jadi berangkat ke Perancis, karena ayahnya sakit keras. Ia membatalkan bepergian, sambil menunggu saat pendaftaran berikutnya. (Mayon Sutrisno: Hidupku Sesudah Max Havelaar)

Penggambaran watak Karti pada cerita tersebut adalah …

“Ibu bukan tidak setuju Dinda sekolah di SMA 8, tapi jauh… Dinda harus berangkat jam berapa?” kata ibu. Dinda terdiam. Formulir pendaftaran dibiarkannya terbuka dan bergerak-gerak dimainkan kipas angin.

“Teman-teman Dinda pada daftar di sana, Bun,” kata Dinda meyakinkan ibunya.

“Jangan gitu, Din. Kita memilih sekolah jangan karena teman banyak. Kita harus punya prinsip. Bunda tahu SMA 8 bagus, bunda juga percaya Dinda bisa masuk sana. Tapi Dinda harus naik angkot tiga kali belum lagi kalau macet,” kata ibu.

“Tapi, Dinda kan bisa kost deket, sana Bun,” Dinda meyakinkan.

“Kost…jangan, jangan. Kalau begitu Dinda sekolah di Surabaya saja ikut nenek sekalian,” timpal ibu.

Konflik yang terjadi pada teks tersebut adalah …

Sehari-dua hari, seminggu-dua minggu, semua masih biasa saja. Namun setelah beberapa bulan, aku mulai merasa ada yang berbeda. Kini tak lagi kudapatkan pelukan hangat ayah atau ciuman manis ibu. Mereka lebih menyayangi Lilis.

Lima belas tahun menguap begitu cepat. Dan hari ini, sang pemilik surga dan sang kepala rumah tangga di rumahku pergi menghadap-Nya. Mereka pergi begitu cepat. Bahkan sebelum aku bertanya, mengapa mereka memilih Lilis di antara ratusan anak perempuan yang ada di panti. Namun, tak ada yang lebih menyakitkan saat aku tahu ternyata kedua orangtuaku mewarisi seluruh hartanya kepada Lilis. Selama ini aku sudah cukup sabar dengan semua ketidak adilan yang kuterima, namun kali ini benar-benar di luar dugaanku. Kembali aku berpikir, siapa yang sebenarnya anak kandung mereka?

Terik sinar mentari seakan mencabik dan membakar kulitku. Bahkan sampai ke urat nadi dan urat syaraf-syaraf yang paling dalam. Aku mulai merasakan pusing yang amat sangat. Bahkan, aku sudah tidak dapat lagi melihat jalur jalan yang sedang kulalui. Dan dengan pandang yang terbatas, samar-samar aku melihat sebuah truk melaju begitu cepat ke hadapanku. Ingin aku menghindar, namun rasa sakit ini semakin mengganas. Aku sudah tidak dapat melihat, mendengar dan mencium apa-apa. Mungkin sekarang saatnya aku mati.

Penggambaran watak tokoh dalam kutipan cerita di atas ialah …

Candi ini berdiri di Lereng barat gunung Lawu, pada ketinggian 910 meter di atas permukaan Laut.

Perbaikan penggunaan huruf kapital pada kalimat tersebut adalah ...